SIARINDOMEDIA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Keris Nasional dan HUT Kota Malang ke-111, Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi menggelar Brawijayan Tosan Aji Fest, International Contemporary Keris Fest. Acara bertaraf internasional ini bertempat di Samantha Krida dan GOR Pertamina UB serta berlangsung pada Jumat-Minggu (18-20/4/25).
Salah satu sorotan utama dalam festival tersebut selain Pameran Keris adalah adanya manuskrip kuno. Manuskrip yang ditampilkan berasal dari berbagai periode, mulai dari tahun 1800 hingga 1900-an.
Isinya sangat beragam, serta ditulis di atas media seperti deluang (kulit kayu), kertas Eropa, lalu kertas Eropa dengan tinta Eropa yang sudah berubah warna.
“Isinya tentang ensiklopedi Jawa, jadi orang dulu sudah membuat ensiklopedi. Babat Demak, peraturan makam di Kota Malang tahun 1914, Kitab Sutasoma asli yang sudah disalin beberapa kali,” ujar salah satu panitia.
Selain itu, yang paling menarik perhatian adalah manuskrip Al-Qur’an dengan ukuran besar, serta manuskrip tulisan Pakubuwono VII yang dipersembahkan untuk Pakubuwono IV.
Pengunjung dari berbagai Kalangan
Antusiasme masyarakat cukup besar, tidak hanya dari kalangan dewasa, tapi juga remaja dan anak-anak.
“Antusias paling tidak anak-anak dan remaja itu sangat tinggi, kalau orang tua udah biasa. Tapi, anak-anak dan remaja sangat tinggi, keingintahuannya sangat luar biasa. Termasuk berkaitan dengan manuskrip ini, secara umum mereka mengatakan dengan bahasa terkejut kagum, kok bisa seperti itu. Ini kata mereka yang usianya antara kelas dua sampai kelas satu SMP,” imbuhnya.
Para pengunjung mengaku tertarik melihat banyaknya keris yang ditampilkan secara langsung, bahkan ada keris dari Presiden Prabowo Subianto.
“Saya nemenin anak saya tadi, pas masuk kaget juga, ternyata banyak banget kerisnya. Tadi saya lihat ada koleksi keris dari Pak Menteri, Pak Presiden juga ada,”
Brawijayan Tosan Aji Fest juga menjadi momen pencanangan Hari Keris Nasional oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon yang akan diperingati setiap tanggal 19 April. Melalui penetapan tersebut, diharapkan masyarakat semakin mencintai budaya Indonesia.
