BERAWAL DARI PENARI, EVAN SANTANA KINI TEKUNI MC JAWA

SIARINDOMEDIA.COM – Tugas menjadi seorang ‘Pranatacara’ atau biasa disebut dengan MC Jawa bisa dibilang gampang-gampang susah. Namun hal ini tidak membuat Evan Santana ogah menekuni dunia Master Of Ceremony dalam bahasa Jawa. Malah justru dirinya semakin mantap terjun di dunia MC Jawa dan menjadikannya sebagai mata pencaharian.

Bertempat di Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, sebuah rumah yang sekaligus digunakan sebagai sanggar ini sosok Evan Santana meniti karir sebagai seniman.

Berbagai pernak-pernik kostum tari, adat Jawa, dan beberapa peralatan untuk rias manten tersusun rapi di etalase ruang tamu rumahnya.

Pria yang sudah 6 tahun menjalani profesi sebagai MC Jawa dalam berbagai upacara adat seperti manten, tedak siti, dll ini menceritakan pengalamannya selama terjun di dunia MC Jawa.

Evan Santana bahkan bercerita jika awal mula terjun di dunia MC Jawa dimulai saat dirinya sering menjadi cucuk lampah (penari pengiring temanten).

“Awalnya dulu jadi cucuk lampah, karena ada tekanan, yaa lalu terjun ke dunia MC Jawa. Belajarnya otodidak dari referensi video dan membaca buku-buku kasusatran Jawa untuk bahasanya,” ucap pria kelahiran 1992 ini sambil tertawa, Jumat (24/3/2023).

Jadi Gathutkaca
BERAWAL DARI PENARI. Evan sebagai penari Gathutkaca dalam sebuah perhelatan acara. Foto: Ist/

Evan juga mengatakan jika menjadi seorang MC yang menuntun jalannya acara, harus pintar beradaptasi, apalagi didalam situasi yang baru pertama kali didatangi. Seorang MC juga harus bisa menyesuaikan adat istiadat yang ada di lingkungan tersebut.

“Jadi kadang ya ndak boleh ngeyel,” ucap bapak 1 anak ini.

Saat ini boleh dibilang perkembangan MC Jawa di wilayah Malang mengalami perkembangan yang pesat, baik dari segi pembibitan seniman serta lapangan praktek untuk MC.

“Setiap MC kan punya ciri khas masing-masing ya. Ada yang pakem bahasanya, ada yang menggunakan tembang, jadi secara umum perkembangannya masih oke lah,” jelasnya.

Pria asal Gunungronggo, Kabupaten Malang ini berharap kepada pemerintah untuk bisa memberi wadah bagi pelaku seni terutama dibidang MC Jawa, dengan cara memberikan pelatihan tiap tahun untuk MC pemula.

“Harapan bagi teman-teman MC misalkan, tiap MC kan mempunyai penataan yang berbeda, nah bagaimana caranya agar MC Semalang Raya bisa satu suara satu penataan dalam prosesinya. Kalo tata bahasa dan pembawaan bisa masing-masing individu, ” tuturnya.

Tak lupa Evan berharap kepada masyarakat agar selalu memberi kesempatan untuk pelaku seni MC Jawa di daerah masing-masing.

“Supaya kalo mantu bisa ngundang pranotocoro, agar ketika acara temu manten tidak asal-asalan, sebab setiap prosesi mempunyai makna yang sangat dalam,” ujarnya seraya tertawa.

Menurut Evan Santana, MC Jawa juga bisa menjadi sarana pitutur luhur untuk temanten dan audience yg hadir. Dengan adanya ‘Pranotocoro Adicoro’, acara temu manten akan jadi lebih tertata serta menambah kesakralan dari acara.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *