SIARINDOMEDIA.COM – ‘Pranoto Adicoro’ dalam bahas Indonesia yang berarti penata acara atau MC, merupakan seseorang yang mempunyai tugas mengatur atau memimpin jalannya sebuah acara.
Dalam acara pernikahan di Jawa atau resepsi tentunya membutuhkan MC atau pranoto acoro agar acara tersebut berjalan dengan baik.
Hal itu dijabarkan secara lengkap di Pelatihan MC Jawa yang diadakan Siarindo Media dan :Program Studi PPKN Unikama, Sabtu (18/3/2023).
Bayu selaku pemateri pelatihan menjelaskan ada beberapa hal yang harus diketahui MC Jawa atau Pranoto Adicoro saat menjalankan sebuah acara resepsi pengantin dengan adat Jawa. Hal-hal tersebut di antaranya:
- Bedol Kembar Mayang, sebagai simbol berakhirnya masa lajang seorang pengantin.
- Panggih Kembar Mayang, ritual tersebut dilakukan dengan menukar kembang mayang dengan cara menyilang.
- Adeg-adeg, seorang MC Jawa membacakan mantra ‘tintrim’ atau doa ketenangan untuk para calon pengantin.
- Ambalang Gantal, ritual melempar daun sirih. Ritual tersebut sebelumnya harus disepakati sesuai adat dari keraton Solo atau dari keraton Yogyarkarta.
- Pidekan, prosesi menginjak telur ini sangat sakral untuk dilakukan. Karena itu, para MC Jawa sekaligus akan mengiringinya dengan mengucapkan mantra doa.
- Sindhur, ritual pengantin diarak atau digandeng oleh orang tua menuju pelaminan dengan diiringi oleh ‘cucuk lampah’.
- Bobot Timbang, pengantin duduk dipelaminan dengan dipangku oleh orang tua, menyimbolkan bahwa orang tua tidak pilih kasih terhadap anak kandung maupun menantu.
- Dulang Sekul, prosesi suap-suapan pengantin dengan sajian jenang.
- Sungkeman, ritual pengantin sungkem kepada kedua orang tua. Dalam ritual ini senjata keris dari mempelai pria harus dilepaskan.
Menjadi seorang MC Jawa harus paham betul dengan semua ritual yang dilakukan dalam acara formal. Hal ini agar acara tersebut terberkati dan berjalan dengan lancar.
“Karena setiap acara yang menggunakan sebuah ritual budaya maka akan mengandung makna yang sangat mendalam,” tutur Bayu.