SIARINDOMEDIA.COM – Sehari menjelang Launching Sekolah Pancasila, SMA Taman Harapan Kota Malang sudah mempersiapkan dengan matang segala sesuatunya. Salah satu yang bakal ditonjolkan dalam peresmian nanti ialah aura keberagaman dan atmosfir gotong royong yang kental dirasakan di sekolah ini.
Disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA Taman Harapan Palupi Yamini SPd, bahwa sebelum acara peresmian Sekolah Pancasila pihaknya sudah mempersiapkan semuanya. Termasuk penampilan tari-tarian, nyanyian dan puisi yang akan dibawakan para siswa.
“Tapi yang terpenting kami akan menyuguhkan aura keberagaman antar agama dan gotong royong antar suku bangsa,” ungkap Palupi, Jum’at (16/6/2023).
Acara peresmian Sekolah Pancasila ini rencananya akan digelar besok, Sabtu 17 Juni 2023.
Jika tidak ada aral melintang peresmian akan dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang dan disaksikan oleh Ketua DPRD Kota Malang. Dalam daftar undangan, terdapat pula nama Kapolres dan Dandim Kota Malang, serta pucuk pimpinan berbagai instansi lainnya.
Diakui oleh Palupi, sekolah yang dipimpinnya sudah lama tidak dikunjungi pejabat. Terakhir dalam catatannya, 2012 lalu dikunjungi Ibu Wali Kota Peni Suparto yang memberikan bantuan tempat sampah.
Nampak jelas persiapan sudah matang, dekorasi nuansa lima agama terlihat di setiap sudut sekolah. Seluruh siswa juga dilibatkan dalam acara istimewa ini. Tari remo dan beskalan benar-benar sudah siap ditampilkan. Termasuk juga beberapa lagu daerah yang disajikan secara medley untuk mengiringi tari nusantara.
“Semua siswa yang berjumlah 30 kami libatkan. Termasuk 21 guru, juga Staf TU, pekarya dan satpam kami ikutkan,” ujar Palupi.
Lewat acara peresmian Sekolah Pancasila, dia berharap, masyarakat luas dapat melihat keberadaan SMA Taman Harapan dengan segala keunikannya. Yaitu perbedaaan suku, agama dan ras tidak pernah menjadi kendala dalam keseharian.
“Percayakan putra dan putri Anda untuk bersekolah di SMA Taman Harapan ini,” ucapnya.
Pasalnya, aura keberagaman, toleransi, kerukunan dan gotong royong yang selalu diterapkan dan diajarkan di sekolah yang berdiri tahun 1958 ini, Palupi optimis hal bisa dapat membawa dampak positif siswanya di kehidupan sehari-hari.
