SIARINDOMEDIA.COM – Sekolah SMA Taman Harapan Malang selama ini memang dikenal menjunjung tinggi keberagaman, terutama mengenai agama. Setiap ada peringatan agama tertentu, siswa lain yang beragama lain serta merta turut membantu.
Tak berhenti disitu, lembaga pendidikan ini juga juga mengedepankan gotong royong kepada siswanya ketika mengerjakan tugas atau kegiatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Humas SMA Taman Harapan Drs Endro Wiyono. Dia memaparkan habituasi di sekolah ini untuk toleransi beragama sudah dimulai sejak tahun 90an.
Guru Seni dan Budaya ini kemudian mencontohkan pada peringatan hari besar agama Islam. Uniknya yang membantu membuat pernak-perniknya justru dari siswa non muslim.
“Begitu juga sebaliknya dengan agama lain. Dalam berbagai hal para siswa kami juga diajarkan mengedepankan gotong royong ketika mengerjakan tugas atau kegiatan,” ungkap Endro, Kamis (18/5/2023).
Lebih lanjut dia membeberkan, SMA Taman Harapan sedari awal berdiri telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan pendidikan keagamaan, yang disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing siswa.
Ketika jam pelajaran agama, maka para siswa dibagi kelas-kelas dengan agama yang dianutnya. Islam misalnya, sekolah ini menghadirkan kelas Islam dengan guru agama Islam yang berkompeten. Demikian juga dengan agama yang lain.
Toleransi beragama yang nyata diimplementasikan ini tidak sengaja melihat oleh salah satu anggota Forum Kebangsaan. Dia kagum dengan perayaan Imlek yang menyatu dengan kegiatan siswa. Dia pun kemudian mencetuskan Taman Harapan layak menjadi sekolah Pancasila.
Gagasan ini kemudian digodok dengan melibatkan beberapa universitas, Pemerintah, organisasi kemasyarakatan. Termasuk dengan Media, yang kemudian menunjuk Siarindo Media.
“Rencananya SMA Taman Harapan sebagai Sekolah Pancasila ini akan dilaunching 14 Juni 2023,” ucap Endro.
Pihak sekolah, lanjut guru yang merangkap humas ini, berkomitmen menciptakan anak bangsa, terutama para siswa, yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Maka ketika para siswa SMA Taman Harapan berada di luar sekolah dan berbaur dengan masyarakat, mereka juga menerapkan norma-norma luhur yang terkandung dalam Pancasila tersebut.