SIARINDOMEDIA.COM – Mohammad Anas Kholish, mahasiswa doctoral tunanetra pertama yang meraih gelar Doktor di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2020, turut memberi motivasi dalam agenda Malang Education Summit di Taman Krida Budaya, Sabtu (15/4/2023).
Pria asal Lamongan tersebut mendapat kesempatan berbicara di sesi Talkshow Pahlawan Pendidikan bersama Wawan dari SDN Bandulan dan Puwanti selaku Kepala Desa Wonosari. Materi yang disampaikan oleh Anas Kholish adalah materi tentang perjuangannya membangun Pojok Peradaban Institute.
Anas memaparkan bahwa awal mula didirikannya Pojok Peradaban Institute adalah untuk memberikan tempat para mahasiswa yang tidak bisa ngekos atau dengan kata lain tidak memiliki biaya tempat tinggal.
“Kita menampung teman-teman yang secara akademik memiliki potensi namun harus berhenti kuliah sehingga kita beri tempat di Pojok Peradaban Institute,” papar Doktor tunanetra tersebut.
Anas juga menambahi bahwa institute yang dia dirikan pada 30 Desember 2011 tersebut adalah tempat alternatif untuk anak-anak yang tidak bisa mengakses perguruan tinggi. Karena di dalam Pojok Peradaban juga diisi dengan kegiatan-kegiatan semacam kajian, menulis hingga portal jurnal ilmiah.
Lebih jauh lagi, lembaga yang bertempat di perumahan Citramas Raya blok E. 4-5. Karangwodoro, Dau tersebut, didirikan oleh sekumpulan dosen dan mahasiswa yang mempunyai idealism dan keresahan yang sama.
“Saya ingin garis bawahi bahwa Pojok Peradaban Insitute hadir sebagai wadah bagi teman-teman yang tidak mampu mengakses perguruan tinggi di Kota Malang,” pungkas penulis buku Hukum Islam dan Barat: Diskursus Pemikiran Dari Klasik Hingga Kontemporer itu.