SIARINDOMEDIA.COM – Pasar takjil menjadi destinasi utama berburu makanan pembuka puasa sekaligus ngabuburit para warga. Banyaknya titik yang dijadikan pasar takjil di berbagai sudut Kota Malang terkadang membuat kita kebingungan untuk memilih tempatnya. Tetapi bagi anda yang sedang mencari pasar takjil merakyat dan menjual aneka jajan tradisional, maka Pasar Takjil Mergosono menjadi pilihan yang tepat
Pasar takjil yang berada di pinggiran jalan raya Mergosono Kota Malang ini, sangat ramai didatangi warga sekitar maupun masyarakat yang sedang melewati jalan raya tersebut.
Tetapi sangat disayangkan pasar takjil tersebut tidak meyediakan lahan parkir kendaraan bagi para pembeli. Hal tersebut menjadikan jalan raya di sekitarnya mengalami kemacetan, dan dapat membahayakan pembeli yang sedang berlalu lalang. Para pembeli pun harus berhati-hati ketika berkeliling Pasar Takjil Mergosono.
Meskipun jalanan tersebut macet dan terdapat pembeli yang berdesakan, tetapi antusias masyarakat yang datang ke pasar takjil tersebut sangat tinggi. Selain itu terlihat beberapa stand makanan terdapat tanda nomor urut lapak, yang sepertinya sudah disediakan tempat untuk berjualan oleh pihak pengelola.
Adanya pasar takjil tersebut juga menggerakkan perekonomian warga sekitar di bulan Ramadhan ini. Salah satu pedagang es buah mengatakan bahwa dia sudah mendapat banyak pelanggan hari ini.
“Ya Alhamdulillah selalu ramai disini, dan hari ini lumayan dapat banyak pelanggan,” ucapnya.
Pasar takjil Mergosono bisa dikatakan merupakan pasar takjil yang merakyat. Mulai dari harga makanan yang murah meriah sampai jenis makanan tradisional dan jajanan ‘street food’ ada di sana. Seperti, serabi, kue rangin, cilok bakar, angsle, dim sum, jenang, dan masih banyak lagi.
Warga rupanya lebih memilih untuk berjualan makanan-makanan lokal dan tradisional, salah satu alasannya adalah memudahkan mereka dalam memproduksi makanan tersebut.
“Saya lebih memilih berjualan makanan-makanan yang tradisional saja karena lebih cepat membuatnya dan bahannya lebih mudah didapat,” ujar seorang ibu penjual makanan tradisional.
“Sebenarnya ingin menjual makanan yang sekarang lagi trend, tapi dari dulu saya sudah berjualan seperti ini (makanan tradisional) jadi ya memilih ini saja,” tutupnya.