SIARINDOMEDIA.COM – Di tengah riuh aktivitas pagi Pasar Jombang, terdapat satu warung sederhana yang tak pernah sepi pembeli, yakni Warung Bubur Simbok. Berdiri sejak 1978, warung ini dikenal luas karena menyajikan beragam jenis bubur tradisional khas Jawa, yang menggugah selera dan memanjakan nostalgia.
Tiga menu andalan di warung ini, yakni bubur mutiara, bubur sumsum, dan bubur candil. Disajikan hangat dengan kuah santan dan gula merah kental. Cita rasa manis gurihnya menjadi favorit berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
“Rasanya nggak berubah dari dulu. Saya dari kecil sudah diajak ibu beli Bubur Simbok, sekarang gantian saya yang ajak anak saya ke sini,” jelas salah satu pelanggan, Ibu Tatik.
Salah satu mahasiwa yang mengaku kos di sekitar area tersebut, yang juga sering membeli bubur di warung itu turut mengungkapkan kesannya.
“Aku awal-awal itu kaya coba-coba aja, ternyata cocok dilidah aku yang bukan asli orang jawa. Apalagi Simbok baik banget, suka ngajak ngobrol dan ramah deh pokoknya, jadi langganan,” ujarnya.

Bukan hanya soal rasa, Warung Bubur Simbok juga menjadi saksi bisu perjalanan awal Pasar Jombang. Berdiri bersamaan dengan terbentuknya pasar, warung bubur ini tetap eksis melewati berbagai perubahan zaman.
Meski tanpa dekorasi mewah atau spanduk besar, warung ini dikenal lewat rasa dan cerita yang diwariskan dari mulut ke mulut. Meskipun kini Simbok sudah lanjut usia, namun semangatnya tidak pernah padam.
“Dulu jualan masih pakai pikulan, sekarang alhamdulillah sudah bisa buka meja sendiri. Yang penting rasanya tetap dijaga,” ungkapnya.
Dengan harga ramah kantong dan cita rasa yang autentik, Warung Bubur Simbok tak hanya menjual berbagai makanan. Melainkan juga menyajikan kenangan.
Di tengah gempuran makanan instan dan kuliner modern, bubur khas ini tetap menjadi pilihan utama bagi pencinta jajanan pasar tradisional di Kota Malang.