SIARINDOMEDIA.COM – Tari Sigeh Pengunten, atau yang lebih dikenal dengan Tari Siger Lampung, merupakan salah satu warisan budaya yang dari Provinsi Lampung. Tarian tradisional ini telah dikenal hingga mancanegara karena keindahan gerakannya dan makna mendalam yang terkandung di dalamnya.
Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara penting, mulai dari upacara adat, acara resmi pemerintahan, hingga kegiatan non-resmi seperti penyambutan tamu kehormatan. Fungsi utamanya sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang kepada tamu yang hadir dalam suatu acara.
Keunikan Tari Sigeh Pengunten
Keunikan Tari Sigeh Pengunten terletak pada busana yang dikenakan para penarinya. Mereka menggunakan pakaian adat Lampung lengkap dengan siger mahkota emas khas Lampung yang dikenakan di atas kepala. Busana ini tidak hanya menunjukkan identitas budaya, tetapi juga mencerminkan keanggunan dan kehormatan dalam menyambut tamu.
“Pakaian yang dikenakan cukup banyak tapi kalo pas make berasa ratu Lampung. Suka banget,” ucap Rahma salah satu penari.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh lima orang penari wanita. Salah satu penari utama membawa sebuah kotak berisi sirih, sebagai simbol penghormatan kepada tamu undangan. Dalam beberapa kesempatan, isi kotak tersebut bisa diganti dengan kembang gula atau permen, tanpa mengurangi nilai filosofis dari prosesi penyambutan tersebut.
“Selama belajar tari ini agak susah, tapi kalo udah tau makna serta gerakan pokok ternyata mudah dihapal. Bahkan jadi seneng kalo bisa dipanggil untuk membawakan tarian ini,” ucap Tari salah satu penari.
Gerakan dalam tari Sigeh Pengunten sangat lembut dan penuh makna, menggambarkan keramahan serta ketulusan masyarakat Lampung dalam menerima tamu. Musik pengiring yang berasal dari alat musik tradisional juga menambah suasana sakral dan khidmat dalam setiap penampilan tarian ini.
Dengan keanggunan geraknya, makna simbolis yang kuat, serta estetika busana adat yang dikenakan, Tari Sigeh Pengunten menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Tak heran, tarian ini telah beberapa kali tampil di berbagai event budaya internasional dan mendapat sambutan positif dari masyarakat dunia.
