SIARINDOMEDIA.COM – ‘War Takjil’ merupakan fenomena yang menarik perhatian dalam 1 tahun terakhir pada saat bulan Ramadan tiba. Bulan suci yang membawa keberkahan serta rahmat bagi umat Islam seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Salah satu tradisi unik yang selalu dinantikan selama bulan suci ini adalah berburu takjil, yaitu membeli makanan ringan untuk berbuka puasa. Fenomena ini menarik perhatian tidak hanya umat Muslim, tetapi juga masyarakat non-Muslim.
Dalam 1 tahun terakhir, istilah ‘War Takjil’ mulai populer, menggambarkan semangat masyarakat dari berbagai latar belakang agama yang berbondong-bondong membeli takjil agar tidak kehabisan. Meskipun fenomena ini sudah muncul sejak Ramadan 2024, popularitasnya semakin meningkat pada tahun ini.
Keistimewaan ‘War Takjil’ terletak pada keterlibatan berbagai kalangan masyarakat. Momen ini tidak hanya dirayakan oleh umat muslim tetapi juga menjadi kesempatan untuk membangun toleransi antar umat beragama.

Mereka dengan senang hati turut meramaikan momen berburu takjil untuk memahami kebiasaan umat Islam setiap bulan Ramadan. Bahkan menciptakan konten di platform TikTok yang menunjukkan kebersamaan dalam merayakan keberagaman dan disambut dengan baik oleh umat Muslim.
“Alhamdulillah ikut dibantuin ngabisin dagangan saudara kita di bulan Ramadan, indahnya keberagaman,” (@amaliasartika871).
“Biar beda keyakinan, kita tetap satu tujuan: dapetin takjil,” (@W).
“Indo nih bener bener yang ngejalanin Ramadan Cuma 1 agama, yang war takjil 6 agama,” (@mie ayam enak).
“Hari pertama puasa, skrg bukan hanya Nasrani yg ikt war, tp semua agama ikt war takjil… semakin banyak saingan,” (@seimansekata).
Dengan demikian melalui tren tersebut, menjadikan fenomena ‘War Takjil’ semakin berkesan. Bermula dari tradisi sederhana, bisa menjadi momen penuh tawa dan kehangatan. Hal ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya tentang menjalankan ibadah, tetapi juga tentang merayakan keberagaman dan saling menghormati antar umat beragama.