TREN THRIFTING DI MALANG: BAGAIMANA TEMPAT VINTAGE JADI SOROTAN

SIARINDOMEDIA.COM — Kota Malang yang dikenal dengan keindahan alamnya dan budaya yang kaya, kini juga sedang mengalami fenomena tren baru yang menarik perhatian banyak kalangan yaitu thrifting.

Thrifting atau berburu barang bekas yang masih memiliki nilai guna, telah menjadi tren yang berkembang pesat di Kota Malang.

Link Banner

Tak hanya menawarkan kesempatan untuk menemukan barang-barang vintage yang unik, tetapi juga menyediakan alternatif berbelanja yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan keberagaman dalam berbelanja, thrifting mulai mendapatkan tempat khusus di hati warga Malang.

Konsep thrifting sendiri mengacu pada kegiatan mencari barang bekas yang masih dalam kondisi baik, biasanya di toko-toko thrift atau pasar loak, dengan tujuan menemukan item-item yang tidak hanya berkualitas tetapi juga unik.

Link Banner

Di Malang, beberapa toko thrift telah muncul sebagai tempat favorit bagi para pencari barang vintage. Salah satu contohnya adalah Toko ‘Secondshop.co’, yang terletak di pusat kota dan menawarkan berbagai macam barang mulai dari pakaian retro hingga aksesori langka.

Toko ini menjadi salah satu tempat tujuan utama bagi penggemar trifting karena koleksinya yang beragam dan harganya yang terjangkau.

Trifting menawarkan banyak keuntungan, terutama dari segi ekonomi dan keberlanjutan. Dalam era di mana harga barang-barang baru sering kali melambung tinggi, thrifting memberikan alternatif yang lebih ekonomis.

Pembeli tidak hanya bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang jauh lebih rendah, tetapi mereka juga membantu mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Seperti salah satu pelanggan thrifting, Yudi, mahasiswa di salah satu kampus swasta yang sangat suka mengoleksi barang thrifting.

“Kalau kata aku ya, gak papa bekas yang penting kan masih bisa dipakai dan ada brandnya gitu loh, aku suka ngoleksi baju sama celana disini soalnya keren-keren dan harganya juga murah, ada aja yang baru dari model produknya,” ujarnya.

Selain manfaat lingkungan, thrifting juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Banyak pemilik toko thrift di Malang adalah pengusaha kecil yang mengandalkan penjualan barang bekas sebagai sumber pendapatan utama.

Dengan meningkatnya minat terhadap trifting, mereka mengalami lonjakan dalam penjualan dan dapat memperluas usaha mereka. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal, sekaligus memberikan lebih banyak peluang pekerjaan.

Trifting di Malang bukan hanya sekedar tren belanja baru, tetapi juga sebuah gerakan yang mendukung keberlanjutan dan ekonomi lokal.

Dengan meningkatnya minat dari berbagai kalangan, termasuk generasi muda yang semakin sadar akan isu-isu lingkungan, thrifting kemungkinan akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat Malang.

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Authors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *