SIARINDOMEDIA.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menjadi pelopor di bidang ekosistem halal. Kali ini Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal UMM (PSP3-Halal) mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha).
Pelatihan diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini juga menyediakan praktik langsung menyembelih tiga ekor kambing, lima ekor Ayam, serta lima ekor bebek secara syar’i.
Menurut Ketua PSP3 Halal UMM, Prof Dr. Elfi Anis Sa’ati MP, kegiatan ini juga dilakukan mengingat momen Idhul Adha yang akan segera datang serta perlu adanya penekanan betapa pentingnya Juleha. Utamanya yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai syarat sebuah Rumah Potong Hewan (RPH).
Prof Elfi mengingatkan, sesuai arahan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa pada Oktober 2024, semua produk makanan yang beredar di pasar harus sudah tersertifikasi halal. Namun kenyataannya masih banyak UMKM yang mengolah daging ayam seperti nugget, sosis, sempol dan lainnya masih belum tersertikiasi halal.
“Baik di aspek RPH-nya maupun proses produksi di UMKM itu sendiri. Maka Juleha juga menjadi aspek penting yang harus dipenuhi,” ungkap Prof Elfi.
Menariknya, pelatihan Juleha ini bersetifikat dari BNSP. Tujuannya adalah untuk memberikan kompetensi Juru Sembelih Halal guna mendorong naiknya produk halal di Indonesia.
Data tahun 2022 menunjukkan, RPH yang memiliki Sertifikat Halal hanya berjumlah 2% dari total seluruh RPH di Indonesia. Hal ini menunjukkan masih minimnya kesadaran halal pada RPH.
Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. Dalam perjalanannya ke berbagai negara, dia menemukan banyak negara yang sudah memberi fasilitas bagi umat muslim berupa ketersediaan sertifikasi halal untuk makanan dan restoran. Sehingga, umat muslim yang berkunjung merasa aman, nyaman, dan tidak khawatir akan kehalalan suatu produk.
“Industri halal telah meengglobal di seluruh dunia. Bukan hanya terbatas di negara-negara Islam, namun Jepang dan Korea sudah mulai menerapkan sertifikasi halal,” ungkapnya.
Prof Syamsul juga berpesan kepada seluruh peserta Juleha untuk benar-benar memperhatikan berbagai langkah yang diajarkan, utamanya yang terkait dengan alur penyembelihan hewan. Dengan demikian, nantinya bisa memberikan perhatian lebih pada kualitas kehalalan makanan. Khususnya pada aspek cara menyembelih hewan yang syar’i.