SIARINDOMEDIA.COM – Salah seorang penggagas pameran seni Kenduri Rupa, Fadjar Djunaedi, menampilkan lukisan bertema sarapan dalam gelaran seni lintas generasi di Balaikota Among Tani di Kota Batu.
Pameran seni Kenduri Rupa di Balaikota Among Tani, Kota Batu, menghadirkan semangat kebersamaan seniman lintas generasi.
“Kalau ditulis 165 tapi pada prakteknya banyak yang daftar langsung sambil bawa karya,” pungkasnya.
Pameran ini menjadi ajang silaturahmi dan ekspresi seni bagi 165 seniman, meski jumlahnya sebenarnya lebih karena banyak peserta datang langsung membawa karya saat pembukaan.
Menyatukan Seniman Muda dan Senior
Salah satu narasumber yang juga merupakan panitia sekaligus seniman senior, Fadjar Djunaedi, menuturkan bahwa pameran ini dirancang sebagai ruang regenerasi bagi dunia seni rupa di Kota Batu.
“Sebenarnya untuk acara ini kita enggak memilih pelukis. Siapa saja boleh ikut karena tujuan kami memang untuk regenerasi. Jadi ada anak yang masih SD ikut, ada yang SMP, ada SMA ikut, sampai pelukis yang sudah senior dan profesional semua ikut,” jelas Fadjar.
Sebagai seniman yang telah menekuni dunia seni selama 35 tahun, Fadjar Djunaedi juga memamerkan salah satu lukisannya yang menggambarkan seseorang sedang sarapan.

Menurut pelukis tersebut tidak ada pesan khusus yang ingin disampaikan dari karyanya, hanya sekadar keinginan untuk melukis tema sosial yang ditemui sehari-hari.
“Lukisan saya cuma menggambarkan orang sarapan gitu aja, tidak ada maksud apa-apa, cuma pingin melukis itu aja,” ujarnya santai.
Pameran seni ini terasa istimewa bagi seniman itu karena dirinya merupakan salah satu penggagas acara.
Dia mengenang perjuangan dalam mengumpulkan para peserta yang tidak mudah, namun sangat memuaskan.
“Ketika kita mencari anggota sebanyak ini, itu perlu perjuangan ekstra. Kita keliling, mendatangi, menawarkan program. Ketika mereka tertarik, kita puas,” tambahnya.
Kenduri Rupa bukan sekadar pameran, namun menjadi simbol semangat kolektif dan inklusif dari para pelaku seni di Kota Batu.
Dengan semangat keterbukaan dan kolaborasi lintas usia, acara ini jadi harapan baru bagi ekosistem seni yang berkelanjutan.