SIARINDOMEDIA.COM – Rencana pembongkaran Pasar Besar Malang terus berlanjut. Para pedagang semakin gencar menyuarakan penolakan mereka terhadap kebijakan Pemerintah Kota Malang.
Menurut mereka, kondisi pasar memang membutuhkan renovasi, tetapi bukan pembongkaran total yang justru berisiko merugikan pedagang.
Situasi ini memicu pro dan kontra antara Pemkot Malang dan para pedagang.
Sebuah poster berisi penolakan pembongkaran Pasar Besar Malang terpampang di beberapa kios.
Para pedagang menegaskan sikap mereka untuk menolak rencana pembongkaran dan lebih memilih opsi perbaikan pasar.
Keputusan ini muncul karena kekhawatiran terhadap keberlangsungan usaha mereka di tengah rencana revitalisasi pasar.
Sejumlah pedagang menilai kebijakan pembongkaran tidak berpihak kepada mereka yang sudah puluhan tahun menggantungkan hidup di pasar tersebut.
Salah satunya adalah Budi, yang mengungkapkan kekhawatirannya jika pasar benar-benar dibongkar.
“Kami tidak menolak perbaikan, tapi kalau dibongkar total, itu jelas memberatkan kami. Terus kemana kami harus berjualan sementara.” Ujarnya.

Dukungan terhadap renovasi juga disampaikan oleh Dea pedagang baju di dalam pasar besar.
Dia mengatakan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah perbaikan fasilitas pasar, bukan pembangunan ulang dari nol.
“Pasar ini sudah jadi tempat kami mencari nafkah bertahun-tahun. Kalau mau diperbaiki silahkan, tapi jangan dihancurkan. Apa ada jaminan kami bisa kembali.” Kata Dea.
Dalam pertemuan terbaru, perwakilan pedagang meminta pemerintah membuka ruang dialog agar mereka bisa ikut serta dalam menentukan masa depan Pasar Besar Malang.
Namun, hingga kini belum ada keputusan yang disepakati.
Dengan kondisi yang semakin memanas, pedagang berencana menggelar aksi damai untuk memperjuangkan renovasi pasar tanpa pembongkaran.
Mereka berharap pemerintah lebih mendengarkan aspirasi pedagang sebelum mengambil keputusan yang bisa berdampak besar pada perekonomian rakyat.