SIARINDOMEDIA.COM- Malang sebagai kota pariwisata kerap didatangi turis dari mancanegara. Hal ini membuat beberapa para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada para turis ini.
Salah satunya pemuda asal desa Tebelo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Mereka membuat kerajinan tangan berupa aksesoris yang terbuat dari bahan dasar resin.
Para pemuda ini memulai bisnis sejak tahun 2020, yakni pada era pandemi Covid-19. Dari keisengannya, mereka membuat karya tangan yang menjadikan lahan bisnis yang dinamai “Asto Usrek” .
Pelopor pendiri brand tersebut ialah tiga orang pemuda, Ajib penemu pertama ide produk ini, Fani sebagai pendiri brand, dan Khoiron sebagai eksekutor produk.
“Jujur awalnya itu iseng, dari pada waktu Covid gak ada kegiatan, lumayan lah buat seru-seruan. Terus ternyata lama kelamaan kita menemukan market yang sustainable. Yaudah diseriusin sambil belajar pelan-pelan” ujar Fani sebagai pendiri brand Asto Usrek.
Asto Usrek
Pemilihan kata Asto Usrek sebagai brand dari karya tangan mereka ini berasal dari bahasa Jawa. “Asto” berasal dari bahasa Jawa yang artinya “tangan” diibaratkan sebagai simbol dari kreatifitas, Sedangkan “Usrek” memiliki arti “bergerak”.

Produk dari Asto Usrek berupa aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, juga anting. Selain itu mereka juga membuat gantungan kunci bahkan mahar pernikahan dari bahan resin. Mereka membanderol hasil karya tangannya dari harga Rp.35.000 yang masih bisa dibilang murah.
“Kita biasa berjualan di event lokal market, online, bekerja sama dengan beberapa pemilik toko. Kita juga rutin berjualan di gunung Bromo, disitu si yang bisa membuat brand kita semakin dikenal” tambah Fani.
Menurutnya, pemilihan lokasi berjualan di gunung Bromo merupakan provit yang sangat menjanjikan. Pasalnya tak hanya warga lokal Jawa Timur saja yang berkunjung ketempat ini, melainkan dari berbagai macam daerah bahkan dari mancanegara.
“Apalagi salah satu target market kita itu kan wisatawan sama traveler juga. Jadi milih tempat disini tuh suatu keuntungan banget buat kita” paparnya.
Selain wisatawan dan juga traveler, target market mereka juga meliputi para pecinta fashion, pecinta seni, pelajar, pekerja, dan juga wanita usia 18-20th.
Dari penuturan Fani, keunggulan produk mereka ialah keunikan dan juga estitakanya, yang mana setiap produk memiliki seni yang berbeda dan dibuat secara konvensional.