SIARINDOMEDIA.COM – Meski hasil quick qount raihan suara pasangan calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak unggul di Kota Malang, namun Tim Pemenangan Daerah (TPD) tidak mau leha-leha. Sehari setelah pemilihan hingga Jumat (29/11/2024), TPD terus mengawal ketat suara Khofifah. Mulai suara dari TPS ke kelurahan hingga penghitungan di kecamatan, tidak lepas dari pantauan TPD.
Tim yang dikomandani Asif Budairi itu turun langsung ke lima kecamatan saat dilakukan penghitungan. Supaya jangan sampai suara yang sudah unggul di tingkat TPS, justru tercecer ketika dibawa kantor kelurahan hingga kecamatan.
”Jadi kami sudah memantau langsung penghitungan suara sampai di kecamatan. Para saksi yang sudah kami kasih mandat mengawal suara secara detail,” tegas Sudari, koordinator saksi TPD Kota Malang untuk Khofifah.
Pengalaman di berbagai pemilihan di daerah lain, masih saja ada kebocoran raihan suara. Artinya antara suara yang diperoleh dari kantong sejumlah TPS, ternyata berubah jumlah ketika sudah naik ke level kecamatan sampai tingkat kota. TPD Kota Malang tidak mau itu terjadi. Sehingga keunggulan hitung manual di TPS juga harus sama hingga di penghitungan akhir.
”Dan ini harus melalui pengawalan ketat para saksi yang sjudah kami tunjuk,” tegas pria asal Lowokwaru Kota Malang ini.
Dari hasil laporan para saksi di lima kecamatan, suara Khofifah sejauh ini masih aman. Artinya belum ada indikasi kebocoran. Dan hingga tadi malam, Khofiah unggul dengan 49,9 persen. Disusul suara Risma 42, 3 persen dan Luluk-Lukman 7,8 persen.
Suara Khofifah di Kota Malang ini sudah lumayan baik. Karena awalnya Kota Malang dinilai daerah tak bertuan oleh Tim Pemenangan Pusat (TPP). Alasannya, Kota Malang dianggap bukan basis suara Khofifah.
Namun kerja keras TPD selama tiga bulan, dan keseriusan saksi melakukan pengawalan, suara Khofifah sangat bagus.
”Ini harus kami kawal terus agar suara Khofifah signifikan dan menang secara elegan,” tekad Sudari. (ABM/Siarindomedia)