MENERJEMAHKAN BUKU ITU SUSAH ATAU MUDAH? INI CARA-CARA YANG PERLU KAMU KETAHUI

SIARINDOMEDIA.COM – Pekerjaan menerjemahkan buku memang tidak bisa dilakukan semua orang, kecuali orang itu mempunyai keahlian tertentu, seperti menguasai bahasa yang digunakan oleh buku tersebut. Dalam proses penerjemahan, ini disebut dengan bahasa asal (bahasa asli buku) ke dalam bahasa sasaran (bahasa yang akan dituju), Selasa (22/10/2024).

Seperti pengalaman yang dibagikan oleh Durrotun Humaira, seorang mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, yang pernah menjalani praktek kerja lapangan di Linkmed Pro Jogja, salah satu penerbitan buku di Jogja.

Bersama dua kawannya, Hayyun Dwi Salsabila dan Diva Finasty, mereka berhasil menerjemahkan salah satu buku novel yang berjudul “Masah” karya Hani as-Salimi.

Link Banner

Hani merupakan seorang penulis cerita dan novelis kelahiran 1978 di Khan Yunis, Jalur Gaza, Palestina. Novel ini sendiri diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Enam Puluh Pohon Almond.”

Buku ini bercerita sekilas tentang satu keluarga berkulit hitam hidup dalam kedamaian, menjaga kisah-kisah leluhur mereka yang diwariskan turun-temurun. Namun, ketenangan itu terusik oleh ancaman misterius berupa bayangan hitam yang merusak tanah, mengeringkan air, dan mengancam pohon-pohon almond—sumber kehidupan mereka.

Bayangan ini tidak hanya menghancurkan alam, tetapi juga menenggelamkan harapan keluarga tersebut dalam kegelapan. Novel ini menceritakan perjuangan penuh haru sebuah keluarga kecil dalam melawan kekuatan misterius yang menghantui masa depan mereka.

Humaira menyampaikan kesulitan yang kerap dialami berupa tenggat waktu yang diberikan untuk menerjemahkan sebuah buku kadang sangat singkat. Apalagi dia merupakan mahasiswa yang memiliki kesibukan lain, seperti memasak makanan sendiri di pagi hari dan membeli kebutuhan sehari-hari di pasar.

Tapi, dalam mengatasi itu, dia memaparkan cara untuk mengakalinya yaitu dengan “mencuri” waktu mengerjakannya, baik waktu luang dari pagi sampe sore.

PRODUKTIF. Humaira dan beberapa kawan PKL-nya berpose bersama sambil memegang hasil karya berupa tugas membuat kalender, cover buku, dan undangan pernikahan. (Foto: Humaira/Dok Pri)

Cara-cara yang Bisa Kamu Lakukan dalam Menerjemahkan Buku

Pertama, sebelum menerjemahkan sebuah buku ke dalam bahasa sasaran, perlu untuk dilakukan pembacaan buku secara menyeluruh terlebih dahulu. Supaya kita bisa memahami atau sambil mengira-ngira maksud apa yang akan disampaikan dalam cerita tersebut. Ini juga akan memberi gambaran secara umum terhadap isi buku, sebelum dilakukan pembacaan lebih rinci.

Kedua, membaca kembali buku tersebut, namun dengan metode yang berbeda. Seperti membaca per kalimat atau paragraf. Hal ini bertujuan agar memberi gambaran makna secara lebih detail dan mendalam.

Dalam proses pembacaan ini juga, kita mempunyai kesempatan untuk mencari kata per kata yang mungkin kurang familiar di telinga kita, kemudian dicari arti dari kata tersebut sebelum dirangkai kedalam bahasa sasaran.

Ketiga, setelah dilakukan pembacaan secara keseluruhan dan intensif, selanjutnya perlu untuk mulai merangkai terjemahan secara menyeluruh dan membaca kembali hasil terjemahan bersamaan dengan teks asli buku tersebut. Maknanya sudah cocok atau belum.

Keempat, barulah teks hasil terjemahan tadi dilakukan penyesuaian kembali dengan narasi dalam buku yang sekiranya lebih nyaman untuk dibaca. Tahap ini juga melibatkan pembacaan akhir untuk memastikan tidak ada kata atau frasa yang salah ketik dan sebagainya.

Itulah empat cara ala Humaira yang bisa kamu lakukan dalam menerjemahkan buku. Baik buku novel, cerpen, puisi atau bahkan buku-buku non-sastra. (Lalu Ahmad Albani)

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *