SIARINDOMEDIA.COM – Dewan Musyawarah Daerah (DMD) Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Indonesia Kota Malang (MLKI Kota Malang) menggelar Pahargyan Tanggap Warsa 1 Sura 1958 Saka Jawa di Araya Blok P1 no. 20, Kamis (1/8/2024). Dengan Candra Sengkala “Esthining Warah Wiwaraning Budi” yang artinya dengan melatih nilai-nilai wewarah merupakan jalan menuju budi pakarti luhur.
Andik Heru Darpito, S.T., Presidium MLKI Kota Malang mengatakan, giat ini diselenggarakan dengan sederhana dan penuh khidmat.
“Pahargyan 1 Sura kali ini kita selenggarakan dengan sederhana namun tidak mengurangi makna Sura itu sendiri,” ucap Andi pada Siarindo Media.
“Dimana Sura adalah bulan sakral, bulan suci yg telah diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia dan ditandainya sebagai awal pergantian tahun (tahun baru Saka Jawa),” sambungnya.
Lebih lanjut, wakil Sekjen Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang ini menguraikan, sejak dulu sampai sekarang beberapa orang Jawa ketika bulan Sura datang, banyak yg melakukan sesuci diri, prihatin, tirakatan, berpuasa mutih, topo mbisu, jamasan pusaka dan sebagainya.
Hal tersebut sebagai tanda bahwa laku spiritual itu dijadikan landasan untuk mawas diri (evaluasi) guna mensucikan rohani, yaitu meneliti perbuatan manusia di masa lalu. Perbuatan yang baik terus dipelihara dan ditingkatkan sementara perbuatan tidak baik ditinggalkan.
[simpleblogcard url=”https://siarindomedia.com/2024/06/13/fkaub-malang-konsisten-kawal-agenda-agenda-toleransi-dan-moderasi-beragama-di-kota-malang/”]
Di sisi lain, menurut Andi, beberapa orang memaknai bulan Suro sebagai wejangan suci tentang asal mula terjadinya manusia (Jawa: Tesing Dumadine Manungso) yang mengkisahkan di bulan Sura ini perwujudan sifat dan sikap keberanian pasangan pengantin pria dan wanita dalam membentuk keturunan.
Keturunan yang baik dan penuh kesucian agar kelak anak yg telah bertapa selama 9 bulan 10 hari dalam gua garboh (kandungan ibu) kelak lahir dengan selamat serta memiliki budi dan pakarti yang luhur. Sehingga nantinya bisa menjadi suri tauladan pelopor budi luhur.
Selain itu, acara ini juga dihadiri tokoh lintas agama yang ada di Kota Malang.

“Pahargyan kali ini kami tidak hanya mengundang kalangan penghayat yang tergabung di MLKI Kota Malang saja, tapi kami mengundang tokoh-tokoh lintas iman di Kota Malang dan tokoh-tokoh agama di FKAUB Malang,” terang Andi.
“Agar para tokoh agama lebih mengenal kami lebih dekat dan tahu bagaimana penghayat kepercayaan ini merayakan hari raya, meskipun kami rayakan dengan sederhana. Karena masih banyak di luaran sana orang-orang yang tidak mengenal kami. Kadang penghayat, tidak tau kalau kami punya hari raya, hari raya kami adalah 1 Sura,” imbuhnya.
Kepada kadang penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME di Kota Malang, selamat merayakan Tanggap Warsa 1 Sura 1958 Saka Jawa. Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan dan kekurangan kami pada tahun sebelumnya, semoga di tahun depan ini kita semua menjadi lebih baik lagi, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.