HADAPI BONUS DEMOGRAFI 2045, UMM TAWARKAN PROGRAM COE KE WANTIMPRES

SIARINDOMEDIA.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kedatangan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Menghadapi bonus demografi pada 2045, UMM menawarkan program Centre of Excellence (CoE) sebagai jawaban permasalahan bangsa.

Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd, menyampaikan bahwa para Wantimpres ini mencari masukan dalam rangka menghadapi Indonesia 2045. Mereka hadir di UMM untuk membicarakan seputar pendidikan terutama konsep pembelajaran Centre of Excellence berbasis Prodi.

“Wantimpres menganggap CoE ini sangat menarik, yang dianggap langsung menyentuh kebutuhan dari masyarakat terutama pihak industri,” ungkap Prof Fauzan, Senin (26/62023).

Link Banner

Menurutnya, selama ini Perguruan Tinggi pada umumnya hanya mencetak sarjana “generik” atau sarjana umum. Namun jika menempuh kuliah di UMM, terdapat berbagai pilihan menekuni bidang ilmu keprofesian.

Rektor UMM diapit Wiranto dan Soekarwo
BAHAS KONSEP PENDIDIKAN. Rektor UMM Prof Fauzan diapit Jend Purn Wiranto dan mantan Gubernur Jatim Soekarwo saat memberikan keterangan pers. Foto: Dedik Achmad

Prof Fauzan lantas memberikan contoh, semisal menempuh Ilmu Perikanan, maka di kampus ini diarahkan menekuni bidang profesi yang lebih spesifik seperti profesi Udang atau profesi Koi.

Jika di Fakultas Peternakan, terdapat CoE Unggas, dan kelas Ruminansia. Hal ini yang menjadi daya tarik dari pihak dunia industri. Pasalnya terdapat pilihan sesuai minat mahasiswa untuk menekuni spesifik ilmu tertentu.

Menjelang bonus demografi, program ini dianggap menjadi pendukung kuat untuk penyiapan SDM.

Usai menjaring berbagai masukan dari kampus, Wantimpres akan merumuskan konsep pendidikan Indonesia kedepan.

UMM sendiri menawarkan sinergisitas antara Pemerintah dengan Perguruan Tinggi, terutama dalam menyingkapi bonus demografi, dimana usia produktif begitu melimpah sedangkan usia non produktif jauh lebih sedikit jumlahnya.

Untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut, mereka yang berada di usia produktif harus dibekali ketrampilan dan leadership.

“Hal ini dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia masa mendatang yang siap berkompetisi,” tandas Prof Fauzan.

Rektor UMM memberikan penjelasan kepada Watimpres
CENTRE OF EXCELLENCE. Rektor UMM menjelaskan berbagai upaya untuk menghadapi bonus demografi yang akan segera dialami Indonesia. Foto: Ist/Humas UMM

Sebelum menutup perbincangan, Rektor UMM menyatakan bahwa tanggung jawab untuk hal diatas sepenuhnya ada di pundak Perguruan Tinggi.

Sayangnya selama ini posisi dari Perguruan Tinggi hanya sebagai pelaksana kebijakan dari Pemerintah. Tidak ada program lompatan yang menjembatani antara dunia pendidikan dengan kebutuhan industri.

Wantimpres yang hadir langsung ke kampus ini diantaranya Jend Purn Wiranto, mantan Gubernur Jatim Soekarwo dan Putri Kus Wisnu serta Agung Laksono.

Author

  • Kuli tinta yang gemar rebahan sekaligus doyan makan. Namun terobsesi pengen jadi manusia yang manfaat dunia akherat.

    Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *