SIARINDOMEDIA.COM – Rimaafta Yeti Kartining, guru sekaligus sinden di sanggar seni Cakra Baruna Indonesia, mengusulkan agar sanggar-sanggar di Kota Malang dapat terlibat dalam agenda kebudayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Menurut saya event Disdikbud ini perlu diadakan setiap tahun. Mungkin bisa memanfaatkan sanggar-sanggar yang ada di wilayah Kota Malang,” kata Rima merujuk pada Pagelaran Wayang dan Ludruk yang akan digelar di halaman Kantor Disdikbud Kota Malang, Jumat (26/5/2023).
“Jadi bisa dibuat gantian. Misalnya tahun ini sanggarnya Mas Bayu (Cakra Baruna Indonesia), tahun depan sanggarnya Sukun, tahun depannya lagi Arjosari. Mungkin bisa digilir seperti itu agar semua bisa membantu acaranya Disdikbud,” imbuh wanita kelahiran Malang, 12 Juni 1998 tersebut.
Di sisi lain, sarjana jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya ini merasa senang aktif di sanggar Cakra Baruna Indonesia karena dari sana banyak ilmu dan pengetahuan baru terkait dunia kesenian.
Lebih jauh, Rima berharap agar ke depannya ada event ludruk di Kota Malang yang memang pengisi acaranya khusus dari anak-anak muda.
Saran ini dia berikan karena berangkat dari sebuah momen menghadiri salah satu undangan agenda ludruk di Kota Malang. Saat itu, Rima menyaksikan bahwa materi atau cerita yang dibawakan para pemain ludruk yang notabennya sudah purna tugas tidak relevan dengan para penonton yang mayoritas anak muda.
“Sebenarnya saya kagum dengan para pemain ludruk bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah purna tugas,” ujar alumni SMAN 5 Malang tersebut.
“Tapi karena sasarannya anak-anak muda, jadinya kurang relevan,” imbuhnya.
“Saya punya gagasan barangkali nantinya Disdikbud bisa membuat event untuk mewadahi anak-anak muda. Karena kalo yang tampil anak-anak muda, ketertarikan temannya yang lain untuk menonton juga besar,” pungkasnya.
