KH MARZUQI MUSTAMAR SAMPAIKAN 4 PESAN PENTING PADA WARGA NAHDLIYIN

SIARINDOMEDIA.COM – Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Timur bersama Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur gelar agenda Mudik Bareng Gratis untuk warga Nahdliyin di depan Gedung PWNU Jawa Timur, Kamis 20 April 2023. Dalam agenda tersebut Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar memberi sambutan sekaligus menyampaikan empat pesan penting mengenai tradisi mudik.

“Pertama, mudik itu penting. Seenak apapun makanan opor dan macem-macem. Lek pas maem ga onok anake, gak onok putune, ga onok mantune nggih tetep mboten eco,” ucap Kyai Marzuqi.

“Monggo panjenengan mudik melengkapi kebahagiaan bapak, ibu, moro sepuh,” imbuhnya.

Kemudian yang kedua, lanjut  pengasuh pondok pesantren Sabilirrosyad tersebut, mudik adalah salah satu ciri khas Muslim Indonesia NU. Sebab di luar Indonesia seperti halnya negara Arab, tidak ada yang Namanya tradisi mudik.

“Nentang mudik nentang Indonesia. Setuju mudik pancen Indonesia,” ujar Kyai Marzuqi.

KH Marzuqi Mustamar beri bingkisan di mudik bareng gratis
MUDIK TRADISI KHAS INDONESIA. KH Marzuqi Mustamar saat memberi bingkisan kepada 9 perwakilan anggota bus setiap jurusan di agenda Mudik Bareng PWNU Jatim. Foto: Izzuddin

Selain itu, Kyai Marzuqi menambahi poin yang ketiga, yaitu agar jangan sampai karena kesibukan kita bekerja mencari uang lantas kita memutus tali silaturahmi dengan sanak saudara.

Dan poin yang keempat, Ketua PWNU Jatim tersebut berpesan agar warga Nahdliyin tidak lupa untuk berziarah kepada para sesepuh masing-masing.

“Kulo nyuwun ampun supe, mangke sonten saget, benjeng nggih saget. Sowan ten bapak-ibu seng tasek sugeng. Moro sepuh yang masih hidup. Tapi juga ziarah ten mbah-mbah yang sudah meninggal,” tutur Kyai Marzuqi.

“Ituloh perlune mudik nggih ngoten niki. Dan di situlah barokah sowan tiang sepuh. Birrul walidain barokah. Sambung kale dulur barokah. Ndungakne mbah-mbah itu hidup juga jadi barokah,” pungkasnya.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *