ASISTENSI MENGAJAR DI SMK MA’ARIF NU 04 PAKIS MOMEN TUMBUH BERSAMA MAHASISWA PJKR UM

SIARINDOMEDIA.COM – Program Asistensi Mengajar (AM) dari Universitas Negeri Malang (UM) menjadi ajang nyata bagi mahasiswa untuk menerapkan kompetensi pedagogik langsung di sekolah. Salah satunya dialami oleh empat mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) yang menjalani masa asistensi di SMK Ma’arif NU 04 Pakis, Kabupaten Malang.

Mengusung semangat belajar sambil memberi dampak, para mahasiswa tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan siswa. Setiap hari dimulai dengan piket absensi sebelum salat Dhuha aktivitas sederhana namun bermakna dalam membangun interaksi dan keakraban di lingkungan sekolah.

ASISTENSI MENGAJAR. Mahasiswa kampus UM. Foto: Mahabah Fajar Aprilia

Tantangan Mengajar

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), mereka menghadapi tantangan mengajar siswa dari jurusan non-olahraga. Namun, hal ini justru menjadi motivasi tersendiri. Metode mengajar yang kreatif dan interaktif berhasil memancing antusiasme siswa, terutama saat sesi praktik senam berirama yang menonjolkan kerja sama tim dan ekspresi diri.

Link Banner

Tak berhenti di ruang kelas, para mahasiswa juga turut berkontribusi dalam kegiatan lintas prodi bertajuk “Sabtu Ceria” untuk memperingati Hari Kartini. Ragam kegiatan seperti lomba fashion show pakaian adat, penyajian tumpeng jajanan tradisional, pemutaran video edukatif, hingga pembacaan puisi, menjadi ruang bagi siswa untuk menyalurkan semangat nasionalisme dan kreativitas mereka.

Kegiatan ditutup dengan senam bersama seluruh warga sekolah, menjadi penanda bahwa pendidikan bisa hadir dalam suasana yang menyenangkan dan menyatukan.

Guru pamong PJOK, Qitfirul Aziz, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran mahasiswa AM.

“Terima kasih dengan adanya kalian, saya merasa sangat terbantu. Saya sangat bersyukur dengan adanya program kerja AM dari UM, khususnya dari prodi PJKR. Ini menjadikan keharmonisan di SMK Ma’arif NU 04 Pakis terjaga. Harapan besar saya, kalian bisa menjadi lebih baik lagi dan terus belajar dari siapa pun, di mana pun, dan kapan pun,” ujarnya.

Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa menjadi pendidik tidak hanya soal mengajar di depan kelas, melainkan juga menyentuh hati, memberi inspirasi, dan tumbuh bersama mereka yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *