SIARINDOMEDIA.COM – Pemerintah Kota Malang resmi memindahkan deretan kursi umum yang sebelumnya terpasang di sepanjang Jalan Besar Ijen hingga ke Simpang Ijen ke kawasan Taman Merjosari. Keputusan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Menurut pemerintah, langkah ini diambil karena saat ini pengunjung di Taman Merjosari semakin meningkat.
Tanggapan Masyarakat
Arya, salah satu warga yang sering berolahraga di area tersebut, mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah baginya.
“Sebenarnya suka nggak suka, ya. Kalau dari saya sendiri, nggak masalah. Tapi kadang, kalau mau duduk jadinya susah karena nggak ada kursi sama sekali,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan alasan pemerintah adalah karena jarang ada yang menetap di area trotoar Jalan Besar Ijen.
“Lebih ke teknis, kayaknya. Saya kan sering lewat sini juga. Kalau untuk kursinya itu dipakai, tapi nggak sering. Jadi kayaknya dipindah karena takut rusak karena nggak dipakai. Itu aja, sih,” imbuhnya.

Namun, tidak semua masyarakat setuju dengan langkah ini. Sherli, seorang mahasiswa menganggap bahwa pemindahan kursi tersebut mengurangi akses masyarakat untuk beristirahat di ruang publik.
“Kurang suka, sih. Soalnya dulu aku sering ke sini, tempatnya sejuk, dingin gitu, buat santai-santai aja. Kalau sekarang ya jarang, tapi sesekali ya ke sini. Tapi karena nggak ada kursi, jadi nggak ke sini lagi, pindah ke taman lain. Kalau ke sini karena dekat kos aja, sih,” ungkapnya.
Pemindahan kursi ini menimbulkan beragam respon. Di satu sisi, ada yang mendukung karena dianggap sebagai bagian dari penataan kota. Namun di sisi lain, sebagian masyarakat khawatir akan berkurangnya fasilitas umum yang mudah diakses.
Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas ruang publik, seperti kursi, sangat penting bagi kenyamanan dan kualitas kehidupan kota.
Pemindahan kursi ini diharapkan dapat mendukung penataan kota yang lebih tertib dan ramah lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan taman sebagai ruang berkumpul dan beraktivitas.