JOKO ANWAR TAMPILKAN FILM PENGEPUANGAN DI BUKIT DURI, GAMBARKAN KETEGANGAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

SIARINDOMEDIA.COM – Sutradara ternama Joko Anwar kembali menghadirkan film terbarunya berjudul Pengepungan di Bukit Duri. Film yang bergenre thriller sosial ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 17 April 2025.

Mengambil latar waktu pada tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri menggambarkan ketegangan sosial di Indonesia yang disebabkan oleh diskriminasi dan kebencian. Cerita film ini berpusat pada Edwin, yang diperankan oleh Morgan Oey, seorang guru pengganti di SMA Duri, sebuah sekolah yang dikenal dengan siswa-siswa bermasalah. Edwin yang awalnya berniat mengajar dan mencari keponakannya yang hilang, terjebak dalam konflik yang menegangkan.

GALA PREMIER. Sederet pemain dan kru dari film Pengepungan di Bukit Duri. Foto: @Dandhy_Laksono/X.

Konferensi

Dalam konferensi pers pada 10 April 2025, Joko Anwar mengungkapkan bahwa naskah film ini sudah ia tulis sejak 2007 kemudian diajukan ke Tia Hasibuan pada 2008. Ia merasa prihatin dengan isu-isu sosial yang terus berulang di Indonesia, seperti kekerasan, korupsi, dan ketimpangan dalam sistem pendidikan. Joko menyatakan bahwa film ini adalah bentuk ekspresinya sebagai warga negara yang khawatir dengan kondisi tersebut.

Link Banner

“ Film ini adalah sebuah proyek yang aku idamkan selama ini, bersama Tia Hasibuan, dengan aku sebagai produser, sudah lama banget pengin membuatnya. Aku sudah mengajukan skrip ini ke Tia tahun 2008. Tapi kita semua berharap, ketika membaca skripnya, kita berharap kayaknya nanti mudah-mudahan tahun depan sudah enggak relevan lagi ya, karena mungkin Indonesia akan menjadi sebuah negara yang damai,”ungkap Joko Anwar pada saat Konferensi Pers dan Screening Film Pengepungan di Bukit Duri.

“Terus, mau membicarakan hal-hal yang sulit, seperti trauma. Eh, tapi setelah kita menunggu setahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 17 tahun, ternyata masih tetap kita memiliki kegelisahan yang sama sehingga kita memutuskan untuk membuat film ini menjadi kenyataan,” lanjutnya.

Film ini juga dibintangi oleh Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, dan Fatih Unru, yang memerankan karakter-karakter yang terjebak dalam situasi penuh tekanan di dalam sekolah, menghadapi kelompok siswa yang brutal dan berbahaya.

Film Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya menawarkan ketegangan dan aksi, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan isu-isu sosial yang relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Film ini diharapkan dapat menjadi refleksi sekaligus peringatan mengenai pentingnya menghadapi dan menyelesaikan masalah sosial secara kolektif.

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *