SIARINDOMEDIA.COM – Musim hujan yang masih melanda wilayah Malang berdampak pada kenaikan harga sayur dan buah di Pasar Induk Gadang. Situasi ini menyebabkan kenaikan harga karena berkurangnya ketersediaan barang dan risiko kerusakan akibat cuaca yang lembab. Hal ini juga mempengaruhi distribusi, terutama sayur dan buah.
Menurut Rohmah, salah satu pedagang sayur di Pasar Gadang, kondisi cuaca yang tidak menentu memberimbas pada harga barang jualannya.
”Pas hujan harganya naik, ya bawang, ya sayur, semua naik,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan musim hujan membuat kualitas sayur yang dijual menurun.
“Pas hujan sayur-sayur mudah busuk, ya gubis, ya wortel, mudah busuk,” tambahnya.
Hal ini membuatnya lebih berhati-hati dalam memilih dan menyimpan sayur yang layak untuk dijual, dan tidak mengalami banyak kerugian.
Pendapat Pedagang
Di sisi lain, pedagang buah seperti Ika mengungkapkan meskipun harga buah juga naik, tapi ketersediaan barang tidak terganggu.
“Naik Mbak, semuanya naik. Kalau buahnya nggak ada keterlambatan barang, harganya aja yang naik,” jelasnya.
Dia juga menambahkan kalau musim hujan, buah rentan rusak.
“Kalau musim hujan buah itu nggak tahan lama, gampang busuk,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, para pedagang buah biasanya memasukkan buah ke mesin pendingin agar tetap awet dan tahan lama.
“Ya biasanya kalau di mesin pendingin kan ya tahan lah,” pungkas Ika.
Pasar Induk Gadang merupakan salah satu pasar terbesar di Malang. Menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Kenaikan harga sayur dan buah ini tentu menjadi perhatian, terutama bagi para pembeli yang harus menyesuaikan pengeluaran mereka.
Para pedagang harus memilih dalam menjual dagangannya. Selain itu, mereka dituntut untuk menjaga kualitas dengan baik agar dagangan mereka laku terjual. Meskipun sayur dan buah bukan kebutuhan pokok, kedua barang itu masih sering dicari pembeli.
