SIARINDOMEDIA.COM – Muhammad Ariby Zahron mahasiswa S1 di Universitas Negeri Malang (UM) sekaligus santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang, berhasil menjadi penulis muda. Mahasiswa Sastra Indonesia ini mulai menggemari dunia kepenulisan sejak SMA ketika menjadi bagian di Himpunan Siswa Penulis (HSP) Al-Maarif.
Di bangku kuliah, Ariby mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan seperti Al-Qur’an Study Club, Puspresma Fakultas Sastra, dan LMP Siar UKM. Saat memasuki semester 4, ia menjadi kepala bidang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIA).
Laki-laki berusia 20-an ini telah memenangkan sejumlah sayembara, termasuk sekitar 18 sayembara kepenulisan yang mencakup lomba KTI, esai ilmiah, esai jurnalistik, opini, dan penghargaan yang terakhir diraihnya adalah nominasi kepenulisan terbaik khazanah pesantren dari Media Pondok Jawa Timur di PP Bustanul Muta’alimin Blitar.
“Beberapa artikelku dimuat di gadingpesantren.id., mediasantriNU, dan media massa lainnya. Kalau mau lihat-lihat artikelku di sana juga boleh” ucapnya.
Di pesantren, ia terlibat menjadi bagian dari kepenulisan Lembaga Penerbitan Pondok Pesantren Miftahul Huda (LP3MH) bagian opini dan esai keislaman.
Karya Kepenulisan
Di saat yang sama, Ariby berinisiatif menghimpun sejumlah esai kepesantrenan yang pada akhirnya melahirkan buku yang berjudul ‘Ziaroh Welingan’ yang diterbitkan Octopus Corpora Indonesia dengan jumlah 189 halaman pada tahun 2024. Karya ini diangkat berdasarkan kompleksitas dan karakteristik budaya yang ada di pondok pesantren secara umum.

Buku ini sudah ditashih Ustadz Muhammad Maftuhul Fahmi S.M., S.Pd., M.E. Al-Hafidz (Wakil Ketua Umum Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin As’adiyyah Malang) dan Ustadz Masyhudi Mayshuri (Pembina HTQ UIN Malang – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Quraniyyah Gubuk Santri Singosari, Malang). Selain itu, buku ini juga sudah pernah dibahas dalam forum diskusi bedah buku di Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang.
“Intinya kita sebagai santri jangan melupakan kewajiban kita, terlebih di pesantren sebagai prioritas utama, sembari menyeimbangkan kegiatan kuliah dan mengikuti UKM atau kegiatan lainnya,” tegas laki-laki berkulit sawo matang itu.
Mahasiswa asal UM ini sedang dalam proses penulisan buku selanjutnya yakni telaah narasi agama yang berupa kumpulan makalah Qur’an.