SIARINDOMEDIA.COM – Bertamu atau berkunjung ke rumah saudara merupakan bagian dari interaksi sosial yang dijunjung tinggi dalam agama. Namun, seringkali orang mengabaikan bahkan tak mengerti bagaimana etika dan tuntunannya.
Agar kunjungan kita menjadi berkah dan tidak mengganggu tuan rumah, sebaiknya kita mengikuti beberapa aturan yang sudah dijabarkan dalam Al Quran dan Hadist.
Berikut adab-adab khusus yang harus diperhatikan ketika bertamu untuk menjaga kehormatan tuan rumah dan menjadikan kunjungan lebih berkah.
1. Meminta Izin Sebelum Masuk
Hal pertama yang harus dilakukan seseorang saat hendak bertamu adalah meminta izin terlebih dahulu pada tuan rumah.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَىٰ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
YA ‘AYUHA ALLADHIN AMANUU LA TADKHULUU BUYUTAN GHAYR BUYUTIKUM HATTA TASTANISUU WATUSALLIMUU EALAA ‘AHLIHA ۚ DHALIKUM KHAYR LAKUM LAEALLAKUM TADHAKKARUN
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya…” (QS. An-Nur: 27).
Ayat tersebut menegaskan bahwa kita diwajibkan untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum memasuki rumah orang lain.
Meminta izin merupakan bentuk dari penghormatan terhadap privasi tuan rumah. Hal ini, juga bertujuan agar tuan rumah bisa bersiap diri seperti mengenakan pakaian yang sopan dalam menyambut tamunya.
2. Memberi Salam
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa mengucapkan salam ketika bertamu adalah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.
> إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ مَجْلِسًا فَلْيُسَلِّمْ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ فَلْيُسَلِّمْ، فَلَيْسَتِ الْأُولَى بِأَحَقَّ مِنَ الْآخِرَةِ
“Jika salah seorang dari kalian mendatangi suatu majelis, maka hendaklah dia mengucapkan salam. Jika dia hendak pergi, maka hendaklah dia mengucapkan salam, karena yang pertama itu tidak lebih berhak daripada yang terakhir.” (HR. Abu Dawud).
Salam merupakan doa kebaikan dan keselamatan bagi tuan rumah, sekaligus mampu menciptakan suasana yang positif saat berinteraksi.
Salam juga bisa menjadi tanda bahwa kita datang bertamu untuk tujuan yang baik.
3. Memilih Waktu yang Tepat untuk Bertamu
Memilih waktu yang baik juga saat bertamu disarankan dalam agama. Hindari waktu-waktu dimana tuan rumah merasa terganggu dengan kehadiran kita, misalnya awal pagi yang penuh dengan kesibukan, siang hari saat istirahat, atau larut malam, kecuali dalam kondisi tertentu dan izin sang tuan rumah.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
> وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
WA’IIDHA BALAGH AL’ATFAL MINKUM ALHULUM FALYASTADHINUU KAMA ASTADHAN ALLADHIN MIN QABLIHIM
“Apabila anak-anak kamu sudah sampai umur baligh, hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (QS. An-Nur: 59).
Ayat ini mengajarkan kita untuk saling menghormati waktu-waktu tertentu yang mungkin saat istirahat atau mengganggu privasi tuan rumah.
4. Tidak Berlama-lama Tanpa Keperluan
Adab bertamu berikutnya adalah tidak berlama-lama di rumah orang lain tanpa kepentingan yang jelas. Seperti yang dituturkan oleh Rasulullah SAW:
> مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ، قَالُوا: وَمَا جَائِزَتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ، وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ، فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ عَلَيْهِ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya dengan baik. Dan tidak ada keramahtamahan bagi tamu kecuali tiga hari. Apa yang lebih dari itu adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan agar tamu tidak menginap atau berlama-lama kecuali jika diundang atau dipersilakan lebih lama oleh tuan rumah.
5. Menjaga Pandangan dan Sikap
Saat kita berada di rumah orang lain, menjaga pandangan dari hal-hal yang bersifat pribadi adalah tanda kesopanan. Rasulullah SAW bersabda:
> مَنِ اطَّلَعَ فِي بَيْتِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ، فَفَقَؤُوا عَيْنَهُ، فَقَدْ هَدَرَتْ عَيْنُهُ
“Seandainya seseorang mengintip ke dalam rumahmu tanpa izin, kemudian engkau melemparnya dengan batu hingga terluka, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan pentingnya menjaga pandangan untuk menghormati privasi tuan rumah.
6. Berpamitan dengan Baik
Ketika akan pulang, ucapkan salam dan berpamitan dengan baik terlebih dahulu. Hal ini merupakan bagian dari adab yang menunjukkan rasa hormat dan perpisahan yang baik, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.
Dengan mengamalkan adab bertamu kita dapat menciptakan hubungan sosial yang harmonis, menghormati privasi, dan menunjukkan sikap sopan dalam bertamu.
Adab ini bukan hanya bentuk penghormatan untuk sang tuan rumah tetapi juga cerminan akhlak yang baik dalam diri manusia. Dengan demikian kunjungan yang kita laksanakan Insha Allah akan mendatangkan berkah.