SIARINDOMEDIA.COM – Dalam upaya penanganan stunting, program TJSL PLN telah mengambil sejumlah langkah inisiatif untuk mendukung program pemerintah menuju Zero Stunting dengan menyediakan akses gizi yang lebih baik bagi anak-anak, terutama di daerah-daerah dengan angka prevalensi stunting tinggi.
Sepanjang tahun 2024, PLN sedikitnya telah memberikan bantuan pencegahan stunting kepada 1533 anak-anak dalam 8 program yang tersebar seluruh Indonesia.
“PLN percaya bahwa penanganan stunting yang efektif tidak hanya berfokus pada edukasi tentang gizi dan pemberian nutrisi makanan tambahan. Tetapi juga memerlukan pendekatan yang lebih holistic, salah satunya adalah dengan memberdayakan masyarakat melalui program yang dapat menciptakan sirkular ekonomi demi keberlanjutan program. Untuk itu, PLN secara aktif bekerjasama dengan Yayasan maupun NGO yang berpengalaman dalam upaya penanganan stunting,” ujar Anggie Pradani, Ascent Premier perwakilan dari PLN Pusat.
Salah satu project penanganan stunting terintegrasi yang digagas PLN adalah Program Zero Stunting Eggcellent yang dilakukan di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Bentuk intervensi PLN dalam Program Zero Stunting Eggcellent adalah memberikan bantuan ternak ayam petelur komunal sejumlah 2.000 ekor.
Ternak ayam ini dijalankan kelompok masyarakat desa. Hasil telur akan dibagikan kepada balita terduga stunting secara gratis, sementara sisanya akan dijual untuk menciptakan kemandirian ekonomi pada kelompok pengelola ternak.
“Jika dihitung secara ekonomi, bantuan TJSL berupa 2.000 ekor ayam ini dapat memberikan omset hingga 1.8 juta perhari kepada kelompok pengelola, dimana penghasilan tersebut dapat digunakan kembali untuk kebtuhan pakan, pemeliharaan, hingga perawatan,” jelas Rizky Tristania, Manager PLN ULP Sumberpucung selaku perwakilan dari PLN UP3 Malang yang hadir saat itu.
Program Zero Stunting Eggcellent membudayakan anak terduga stunting/balita kategori pendek/sangat pendek untuk mengonsumsi satu telur satu hari. Budaya ini dibangun melalui pendekatan kepada orangtua melalui pembagian telur secara gratis selama 6 bulan kepada 250 anak. Program ini berjalan sejak Juli 2024.
Untuk mensukseskan program, PLN mencetak 40 kader desa yang terdiri dari warga setempat. Kader-kader ini secara periodik dilatih dan diberdayakan untuk mengawal keberlanjutan program.
Tugas kader adalah memastikan telur terdistribusi kepada penerima manfaat, melakukan pemeriksaan Kesehatan anak berkala, dan melaporkan hasil monev.
“Selain dibagikan kepada anak terduga stunting, hasil telur juga dijual secara murah/subsidi kepada warga miskin di sekitar desa. Sehingga hal ini juga diharapkan dapat membantu kecukupan gizi warga setempat,” imbuh Rizky.
Secara berkala, PLN akan mengevaluasi grafik pertumbuhan anak sehingga diakhir program dapat diukur keberhasilannya dalam pengentasan stunting.
Salah satu warga, Hermin, orang tua dan sebagai warga Desa Sumber Pucung merasa sangat terbantu melalui pembagian telur gratis ini, karena anaknya jadi terbiasa mengonsumsi protein untuk kecukupan gizi harian.
“Ini adalah sebuah amanah kemanusiaan yang diserahkan PLN kepada desa kami. Warga kami terbantu mendapat pemasukan, anak-anak terbantu asupan gizi, warga bisa membeli telur secara murah, tentunya ini merupakan sebuah berkah yang perlu kami lanjutkan agar terus berjalan dan bermanfaat untuk banyak pihak,” ujar Sujono, Kepala Desa Karangkates, Kabupaten Malang. (*)