SIARINDOMEDIA.COM – Muslimat NU, relawan Barisan Nahdliyin Nusantara (BNN) Malang, Tim Pemenangan Daerah (TPD) makin menyolidkan dukungan untuk Khofifah-Emil dalam Pilgub Jawa Timur dan Abah Anton-Dimyati dalam Pilwali Kota Malang. Mereka mengangkat tagline Gubernur Melok Ibuke (Khofifah), Wali Kota Melok Abahe (Abah Anton). Jadi dengan dua dukungan ini bisa disebut dengan salam lima Jari. Karena Khofifah nomor urut dua dan Abah Anton nomor urut tiga.
Untuk makin menyolidkan gerakan ke bawah, mereka menggelar rakor Minggu (29/9/2024) di kantor PC Muslimat NU Kota Malang.
Tampak hadir Ketua PC Muslimat NU Kota Malang Nyai Hj Mutammimah Hasyim Mizadi, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Khofifah-Emil Kota Malang Gus Asif Budairi, Koordinator BNN Malang Gus Hepi Evianto, Gus Edi Hayatullah (Relawan Gus’e untuk Bunda Khofifah) serta para pengurus tingkat kecamatan dan ranting se-Kota Malang.
Meski hari libur, semangat para anggota Muslimat tidak surut dalam melaksanakan koordinasi guna memenangkan pasangan Khofifah-Emil untuk periode kedua sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Serta Abah Anton-Dimyati untuk Walikota Malang.
Acara tersebut dihadiri lebih dari 100 TIM Pemenangan Muslimat NU Kota Malang yang dengan penuh antusias mengikuti jalannya koordinasi.
Nyai Hj Mutammimah Hasyim Muzadi menyampaikan bahwa saat ini arus bawah Muslimat solid mendukung Ibu Khofifah sebagai cagub dan Abah Anton sebagai cawali.
“Muslimat solid. Satu komando berjalan semua. Apalagi ada relawan BNN dan sinergi dengan TPD Kota Malang. Insyallah menang telak,” tegasnya.
Sementara, Asif Budairi menegaskan keyakinannya terhadap kemenangan Khofifah-Emil di Kota Malang. Dia menyatakan dukungan Muslimat Kota Malang dan berbagai elemen Nahdliyin lainnya menjadi salah satu faktor utama dalam mengokohkan kekuatan pemenangan pasangan ini.
“Semangat kebersamaan dan loyalitas dari Muslimat Kota Malang memberikan energi positif yang besar bagi kesuksesan kampanye ini,” ucap Asif.
“Melihat antusiasme dan komitmen yang kuat dari para pengurus Muslimat, saya optimis Khofifah-Emil dan Abah Anton-Dimyati akan meraih kemenangan besar di Kota Malang,” ungkap Asif dengan penuh percaya diri.
Dia juga menambahkan, berdasarkan survei terbaru dari lembaga Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil di wilayah Malang terus mengalami peningkatan signifikan.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas Khofifah saat ini mencapai 61%, jauh melampaui pesaing terdekatnya, Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Gus Hans, dengan elektabilitas sebesar 26%. Sementara itu, pasangan Luluk-Lukman hanya meraih dukungan sebesar 2%.
Angka-angka ini menegaskan dominasi Khofifah-Emil di Kota Malang, yang dianggap sebagai salah satu basis kuat pendukung mereka.
Begitu pula dengan elektabilitas Abah Anton di beberapa lembaga survei juga cukup tinggi. Mencapai angka elektabilitas 58%.
Selain soal elektabilitas Khofifah-Emil, Asif juga menekankan pentingnya menjaga sinergi dan kekompakan di antara semua elemen yang terlibat dalam tim pemenangan. Dia berharap, melalui koordinasi yang solid seperti ini, setiap program kerja yang telah dirancang dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga potensi kemenangan semakin besar.
Hal senada juga disampaikan ketua BNN Malang Gus Evianto.
“Kita sepakat membuat Kota Malang damai, sejuk, dan tentram. Jangan ada ujaran kebencian, penyebaran hoaks dan fitnah untuk kampanye hitam,” ucapnya.
Muslimat, Barisan Nahdliyin Nusantara (BNN) Malang, dan TPD Kota Malang sendiri telah berkomitmen untuk terus menggalang kekuatan di tingkat akar rumput. Melalui berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang rutin dilaksanakan, mereka berusaha memperluas jaringan dukungan bagi Khofifah-Emil dan Abah Anton-Dimyati.
Dengan semangat yang terus menyala, mereka yakin dapat menjaga tren positif ini hingga hari pemilihan nanti. Kegiatan konsolidasi dan koordinasi yang rutin dilakukan menjadi salah satu strategi utama mereka dalam memastikan kemenangan pasangan tersebut di Kota Malang dan sekitarnya. (*)
siap menangkan Khofifah Indar parawansa & Emil Dardak , Abah Anton & Dimyati
Sing penting dudu Khofifah gubernure
orang orang tersandera.. KPK milik Mulyono
sudah bukan lagi NU sekarang ini karena semuanya sudah diigiring berpolitik hanya untuk mendukung yg belum tentu amanah kalau sudah jadi Pemimpin karena yg ada dalam pikirannya hanyalah uang dan jabatan untuk sendiri,keluarga dan kroni2nya
jare embel2 NU nggak boleh dibawa ke ranah politik praktis???, apa muslimat sekarang bukan bagian NU lagi ya ????, atau memang ini arahan PBNU???, mboh ra mudeng model ngene iki
aku muslim ya muslim aja, ikuti rasulullah, ogah ormas ini, itu.Ujung²nya dibawa ke ranah politik yeh..