SIARINDOMEDIA.COM – Di era media sosial (medsos), arus informasi begitu deras mengalir tak terbendung. Jika masyarakat tidak ramah terhadap medsos, dampaknya akan menjadi korban. Masyarakat akan mudah terhasut, gampang terprovokasi dari pihak tak bertanggung jawab yang ujungnya merugikan diri sendiri.
Sadar akan risiko medsos tersebut, tim Relawan Gus’e untuk Bunda Khofifah getol keliling berbagai daerah memberi edukasi bermedsos kepada warga, khususnya anak muda.
Setelah ke Madiun, Jombang, pada Rabu (24/9/2024), tim relawan bergerak ke Gresik, tepatnya di Pondok Pesantren Bumi Aswaja, Dukun, Gresik. Di sana, tim yang dikomando Gus Sholahul Aam dari Tambakberas Jombang itu mengajak puluhan santri dan para ustadz dan ustadzah berdiskusi soal sisi negatif dan positif medsos.
Sementara itu dalam pembukaan acara tersebut hadir antara lain Pengasuh PP Bumi Aswaja Gus Irsyad,
HM Solakhul Aam Notobuono (Tambakberas Jombang),
Gus Edi Hayatullah (Malang)
Gus Fathur (Ketua PSI Tuban)
H Suharno (Suwalan Jenu Tuban),
KH Nasrulloh (Mojokeeto)
Ghofar Nafi (Bojonegoro) dan Arifin Siregar (Humas Relawan Gus’e).
Di pesantren asuhan KH Irsyad tersebut, para santri dan dewan guru begitu antusias untuk belajar medsos. Karena saat ini hampir semua masyarakat memang sudah sulit untuk tidak menggunakan media digital tersebut. Semua infomasi begitu mudah masuk dalam setiap genggaman lewat beragam platform digital di handphone.
”Karena itu kita manfaatkan medsos ini untuk hal yang positif. Jangan sebaliknya justru menjadikan medsos sesuatu yang negatif,” saran Gus Edi Hayatullah, sekretaris tim Relawan Gus’e untuk Bunda Khofifah.
Ketika di kalangan santri sudah melek bermedsos, maka bisa menjadi penyeimbang informasi negatif yang banyak berseliweran.
Tugas dari para santri adalah membuat kontra-narasi terhadap hal yang bisa merugikan orang lain. Termasuk membuat konten kreatif dan edukatif sehingga para netizen tercerahkan. Karena selain mendapatkan nilai manfaat, dari medsos pula bisa mendulang penghasilan. Sudah banyak influencer yang kaya karena bisa memanfaatkan medsos.
Tak hanya itu, lewat medsos pula diharapkan bisa mengabarkan prestasi-prestasi yang sudah diukir Khofifah Indar Parawansa selama menjadi Gubernur Jatim periode lalu.
”Ayo kita dukung Khofifah untuk kembali menjadi Gubernur Jatim,” pekik seluruh peserta pelatihan yang dipandu KH Irsyad, Gus Sholahul Aam dan para relawan lain. (ABM)