SIARINDOMEDIA.COM – Ingatan manis sering dilupakan, adalah sebuah kalimat yang cocok untuk menggambarkan sejarah yang kini kian memudar. Di era modern, semakin banyak masyarakat yang sudah mengesampingkan hal-hal murni layaknya sejarah dengan revolusi globalisasi.
Banyak orang beranggapan sejarah adalah hal yang katrok. Masyarakat hanya peduli pada pandangan modernisasi seperti penampilan, teknologi, dan masih banyak lagi.
Berbicara tentang penampilan, tentu hal ini sudah menjadi kewajiban bagi sebagian orang, entah model baju yang semakin beragam, cara berpakaian, dll. Namun hal itu bisa menjadi jembatan bagi masyarakat modern untuk mengenal sejarah.
Localyouth12, brand clothing lokal asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh ‘jembatan’ itu sendiri.
Mereka mengangkat unsur sejarah lokal yang digabungkan dengan model streetwear era modern.
Localyouth12 ingin menyelipkan kenangan manis dan pahit dari sejarah agar masyarakat tetap ingat betapa pentingnya masa lalu dan tidak terfokus pada masa kini.
Contoh dari sejarah yang diangkat pada brand tersebut yaitu, Topeng Malangan, Candi Jago, dan Pandawa Lima. Tidak hanya unsur sejarah, Localyouth12 juga menggambarkan keadaan pada masa kini yakni pada artikel ‘Perspective’.
Artikel ‘Perspective’ mempunyai dua desain yang salah satunya ditampakkan orang memakai jas sedang mencekik pedagang bakso. Desain tersebut sering dilakukan oleh beberapa ‘oknum’ yang suka menindas masyarakat kecil.
Brand lokal tersebut dibentuk dan dijalankan 8 pemuda asli Kepanjen, sesuai namanya ‘Localyouth12’. Awalnya, Localyouth12 hanyalah sebuah grup Whatsapp ala-ala anak muda, yang sering digunakan untuk menginfokan jadwal bermain. Pada akhirnya, di suatu warkop, saat mereka semua berkumpul, tumbuhlah ide cemerlang dari salah satu anggota, Alif, namanya.
“Awalnya sih kita emang nongkrong. Tau sendiri lah ya gimana cowo kalo nongkrong semakin malem obrolannya juga semakin berat. Nah, Alif tiba-tiba bilang tuh kalo pengen buat clothing brand, yaudah besoknya langsung dirundingin konsepnya dan langsung jadi,” ujar Deri, designer Localyouth12
Localyouth12 juga kerap mengikuti event streetwear, Jakcloth contohnya. Dengan mengikuti event tersebut Localyouth12 mendapatkan keuntungan yang fantastis karena digandrungi oleh kalangan muda.
“Gila! Lumayan banget hasil penjualan di event Jakcloth. Kisaran 25 juta sampai 30 juta kayanya,” ucap Dimas, bendahara Localyouth12.
Naasnya, Localyouth12 telah vakum selama 1 tahun karena padatnya jadwal perkuliahan dari masing-masing anggota.
“Sayang banget asli. Tapi mau gimana lagi namanya kuliah kan, gabisa dikesampingkan,” kata Daffa, model Localyouth12. (Mohammad Daffa A)