SIARINDOMEDIA.COM – Bangkit kembali mengikuti lomba secara luring, tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses membawa pulang tiga gelar juara sekaligus di ajang Festival Paduan Suara Ubaya 2023 (Fespa), Minggu (4/6/2023). Tim PSM ITS yang terdiri dari 39 orang anggota ini berhasil tampil memukau.
Ketiga gelar juara tersebut di antaranya adalah Juara 1 kategori Mixed Choir, Juara 2 kategori Folk Song, dan sebagai Grand Champion 8th Fespa. Pada kategori Mixed Choir, tim PSM ITS membawakan lagu antara lain Vigilate, Epilogue, dan Birds of Paradise. Sedangkan kategori Folk Song membawakan lagu Kerabban Sape, Impen-Impenan, dan Karimatanu Kuicha. Sementara untuk memerebutkan gelar Grand Champion, tim PSM ITS mengusung lagu Deliver Me, O Lord dan Benggong.
Menurut Konduktor PSM ITS Wasis Setiawan, untuk pemilihan pembawaan lagu tidak ada alasan khusus. Hanya saja, lagu yang dipilih untuk dibawakan pada ajang ini sekaligus menjadi persiapan sebelum menempuh lomba bulan depan di Singapura.
“Sehingga, lagu yang dibawakan dapat menjadi persiapan mental dan fisik saat berlomba secara offline bagi PSM ITS,” tutur lelaki kelahiran Surabaya tersebut.
Tak kalah penting, lanjut Wasis, kostum juga menjadi aspek yang difokuskan tim PSM ITS untuk menunjang penampilan. Berbalut kostum batik, PSM ITS selalu ingin merepresentasikan budaya Indonesia. Hal unik dibanding kostum biasanya, kali ini kostum yang dikenakan penampil laki-laki memberi kreativitas tambahan.
“Menyelempangkan selendang di samping kostum menunjukkan sisi ksatria laki-laki dan sebagai penggabungan budaya Nusantara dengan Renaisans,” papar Wasis.
Lebih lanjut, alumnus ITS ini menceritakan budaya yang ada di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PSM ITS sendiri adalah sangat menjunjung tinggi culture diversity. Tak sekadar belajar bernyanyi, tetapi juga kedisiplinan dalam mempersiapkan perlombaan di tengah himpitan padatnya tugas akademik.
Seringkali juga mahasiswa teknik tak luput dari stigma hanya berprestasi di bidang akademik. Lebih dari itu, ITS juga memiliki prestasi nonakademik yaitu paduan suara yang tak kalah membanggakan.
Persiapan yang diperlukan tim PSM ITS sendiri tergolong singkat karena baru dimulai di bulan Maret lalu. Namun untuk menyiasatinya, tim melakukan latihan rutin sebanyak tiga kali dalam seminggu untuk mengejar materi. Tingginya antusiasme anggota tim membuat tim dapat mencapai target latihan yang ditetapkan.
Tim PSM ITS sendiri masih perlu menggodok lagi persiapan untuk bertanding di kancah internasional nantinya.
Sementara itu, Pembina PSM ITS Dr Ing Ir Bambang Soemardiono yang telah membersamai PSM ITS hampir 20 tahun mengungkapkan, berbagai rintangan jatuh bangun telah dilewati PSM ITS dengan bantuan beberapa pihak terkait.
Dalam mendukung prestasi mahasiswanya, ITS memberikan dukungan baik moral maupun materiil. Begitu pun sebaliknya sebagai timbal balik, tim PSM ITS sendiri juga memberikan prestasi sebagai bentuk sumbangsih kepada kampus tercinta dan bangsa Indonesia.
Agar terus berprestasi, Bambang menaruh harapan penuh dan mendukung PSM ITS untuk terus menjadi juara hingga kancah internasional. Saat ini, PSM ITS juga sedang mempersiapkan diri untuk berlomba di salah satu ajang internasional di Singapura.
“Semoga tim PSM ITS dapat menjadi kompak hingga membawa pulang juara kembali,” ucap dosen Departemen Arsitektur ITS optimis.