SIARINDOMEDIA.COM – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (5/6/2023) diselenggarakan dialog kebangsaaan bertemakan ‘Pancasila dan Tantangan Radikalisme’. Kegiatan berlangsung di gedung serba guna Paroki Ratu Rosari, Blimbing, Kota Malang.
Ada 3 pembicara dalam dialog kebangsaan yang dikemas santai tersebut. Mereka adalah Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM (anggota DPR RI), Bambang Nooersena (teolog dan sejarahwan), serta E. Kukuh Widijadmiko M.Pd (Dosen PPKn Unikama Malang sekaligus Ketua Komisi KERAWAM Keuskupan Malang).
Sebagai anggota DPR RI, Andreas Eddy mengatakan bahwa semua elemen institusi negara harus terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, 4 Pilar Kebangsaan merupakan satu kesatuan yang menjadi dasar dalam membangun bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Sementara dua narasumber lainnya, Bambang Nooersena dan Kukuh Widijadmiko, menyoroti tentang upaya sistematis penggerogotan Pancasila sebagai ideologi negara. Upaya-upaya tersebut tak terlepas dari dinamika global seperti perkembangan teknologi yang begitu cepat dan tarik menarik kepentingan sejumlah kekuatan dunia. Indonesia sebagai negara terbuka, tentunya tak imun dari dinamika global semacam ini.
Namun yang juga patut diwaspadai adalah menguatnya penyebaran berbagai paham transnasional yang kerap kali melahirkan gerakan-gerakan radikal untuk mengubah dasar negara. Gerakan-gerakan ini bahkan sudah merasuk ke dalam
Oleh karena itu, ketiga pembicara berharap melalui dialog kebangsaan ini dapat menguatkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih mawas diri menghadapi era digitalisasi modern saat ini, termasuk pengaruhnya dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kegiatan ini dihadiri tak kurang dari 300 orang.
