SIARINDOMEDIA.COM – Salah satu pemain legendaris Persema dan Persebaya, Nino Sutrisno, merasa bangga dengan diselenggarakannya laga persahabatan yang mempertemukan 6 klub dan SSB tertua di Malang serta 150 legenda sepak bola Malang di Stadion Gajayana, Sabtu (20/5/2023).
Nino mengatakan bahwa laga seperti ini perlu sering-sering diadakan agar dapat mempererat hubungan para legenda sepak bola yang pernah mengharumkan nama Kota Malang.
“Saya kira yang lebih baik memang seperti ini kalau sudah tua-tua. Soalnya kan kalau tidak ada kegiatan seperti ini (laga persahabatan) kurang kompak kumpulnya,” kata Nino pada awak media di Stadion Gajayana, Sabtu (20/5/2023).
“Kalau sudah diadakan seperti ini jangan sekali dua kali saja. Harus berlanjut. Sebab yang tua-tua ini bisa dicontoh sama generasi muda-muda,” imbuh pria 84 tahun ini.
Selain itu, bek kiri Persema tahun 1958 ini berpesan pada para pengurus klub agar bisa rutin mengadakan latihan secara rutin untuk para pemain. Tidak hanya untuk keperluan berkompetisi, melainkan latihan rutin setiap hari untuk menjaga kualitas pemain.
“Pesan saya untuk pengurus harus diadakan Latihan terus, rutin, itu akan lebih baik,” ucap legenda Persema.
“Kalo kadang-kadang mau ada pertandingan saja baru Latihan jadinya ya kurang kompak,” imbuhnya.
Ketika ditanya terkait gajinya saat masih aktif menjadi pemain, Nino mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mendapat sepeser pun uang dari hasil keringatnya bermain bola.
Bahkan, jaket yang dia kenakan untuk keperluan sebelum bertanding, harus meminjam terlebih dahulu kepada pemain di klub lain kemudian dia kembalikan lagi setelah laga selesai.
“Kadang-kadang jaket aja ndak ada. Harus pinjam klub yang punya jaket. Kalau mau berangkat dipakai, pulang dari main bola dikembalikan,” tutup Nino Sutrisno yang menukangi Persebaya Surabaya saat juara Perserikatan 1988 ini.