SIARINDOMEDIA.COM – Komunitas pengguna kendaraan roda empat Hijet 55 Club Malang memiliki gaung tersendiri. Selain bentuk mobilnya unik, juga punya kegiatan skala nasional. Tak tangung-tanggung, mereka mampu mengumpulkan 650 kendaraan sejenis dalam satu event akbar.
Seperti yang disampaikan oleh HM Hasan, jika lima September 2015 lalu Komunitas Hijet 55 pernah menggelar Jambore Nasional. Dalam event yang tak pernah dilupakannya ini, berhasil menyedot peserta hingga 650 kendaraan.
“Ini event yang besar yang pernah kami lakukan, dan sepertinya belum ada komunitas mobil lain yang menyamai rekor ini,” ungkap Hasan, Jum’at (19/5/2023).
Abah Hasan, panggilan akrabnya, menceritakan kegiatan serupa juga pernah diadakan Club Hijet 55 Malang. Tepatnya 30 Juli 2022 lalu komunitas ini menggelar Anniversary yang ke-27. Digelar di lapangan komplek Kostrad Malang, mampu menghadirkan 500 kendaraan sejenis.
“Ulang tahun Hijet 55 ini diikuti anggota komunitas Hijet dari Jatim hingga Jawa Barat,” bebernya.
Disinggung mengenai kapan berdirinya Club ini, Abah Hasan menuturkan, bahwa awal berdiri 8 Juli 1985, bermula dari tiga orang yang kumpul yang memang dalam kesehariannya mengunakan armada Hijet 55. Ketiga pendiri tersebut ialah Abah Hasan sendiri, Budi Prasojo dan Sujono.
“Dulu kami bertiga ini sering nongkrong di pinggir jalan. Tiap kali ada mobil Hijet lain melintas, kami Stop, kami ajak gabung, terus kami tempeli stiker,” terangnya.
Hingga kemudian berkembang anggotanya hingga puluhan. Mereka pun rajin mengadakan Kopdar rutin tiap malam minggu. Juga anjang sana ke rumah anggota sebulan sekali. Tak hanya kumpul-kumpul, komunita Hijet 55 Malang ini juga kerap berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
“Tiap ada kejadian bencana kami berupaya untuk selalu berpartipsipasi,” kata Abah Hasan.
Bahkan dalam bulan Ramadhan lalu, komunitas Hijet 55 Malang menggelar bagi-bagi takjil dan santunan untuk anak yatim.
Kini anggota komunitas semakin berkembang, hal ini lantaran mobil ini dikenal irit, pajaknya murah dan suku cadangnya (spare part) mudah dicari. Selain itu, kendaraan lawas ini dikenal tangguh menyusuri tanjakan. Dan yang unik, bentuk lampu depannya mirip dengan mata tokoh pewayangan Bagong.
“Makanya banyak orang mengatakan Hijet bagong,” tutupnya dengan senyum.