SIARINDOMEDIA.COM – Di saat sebagian masyarakat merayakan Valentine’s Day atau hari kasih sayang, tidak demikian dengan umat Islam, khususnya warga nadhliyin. Pasalnya, tanggal 14 Februari bertepatan dengan hari kelahiran Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.
Siapa yang tak kenal KH M Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan pendiri organisasi islam terbesar di Indonesia bahkan dunia yang baru saja menginjak abad ke-2, yakni Nahdlatul Ulama.
Putra ketiga dari 11 bersaudara pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah tersebut lahir pada Selasa Kliwon, 24 Dzul Qa’dah 1287 H atau tepatnya 14 Februari 1871. KH Hasyim termasuk keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang) dari jalur ibu.
Kakek KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut wafat pada 3 Ramadhan 1366 H atau 21 Juli 1947 dalam usia 76 tahun. Makam Mbah Hadratussyaikh yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, diziarahi ribuan orang tiap harinya.
Tidak bisa dipungkiri, Hadratussyaikh sangat berperan penting bagi perkembangan Islam di Nusantara. Ayahanda Menteri Agama RI, KH A Wahid Hasyim ini mendirikan Pesantren Tebuireng pada 1899 M.
Pesantren Tebuireng ini di kemudian hari menjadi cikal bakal sebagian besar pesantren di Jawa dan Sumatera.
Selain dikenal sebagai ulama kharismatis, Hadratussyaikh juga memiliki semangat nasionalisme yang menggelora dalam membela dan mempertahankan tanah air.
Beliau berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan mengajak santri berjuang melawan penjajah. Menurutnya, berjuang melawan perampas kedaulatan hukumnya fardlu ‘ain, wajib bagi setiap kaum muslimin Indonesia. Hadratussyaikh pulalah yang pertama kali menyerukan resolusi jihad pada tahun 1945 untuk menentang bangsa asing yang hendak kembali menjajah Indonesia.
Sudah sepatutnya jika pemerintah Indonesia menetapkan Hadratussyaikh sebagai salah satu pahlawan nasional. Dan sebagai kaum muslimin Indonesia khususnya Nahdliyin, hendaknya menjadikan 14 Februari untuk mengirimkan doa terbaik kepada almaghfurlah. Alfatihah.