SIARINDOMEDIA.COM – Festival Jajanan Pasar digelar serentak di empat pasar tradisional, yakni Pasar Klojen, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Sawojajar, dan Pasar Tawangmangu, Kota Malang.
Kegiatan ini berlangsung mulai 23 hingga 30 April 2025. Uniknya, seluruh transaksi selama festival menggunakan metode pembayaran non-tunai berbasis QRIS. Dengan menghadirkan berbagai jenis kuliner khas jajanan pasar, bazar ini bertujuan melestarikan tradisi sekaligus mendorong digitalisasi ekonomi di kalangan masyarakat.
Festival Jajanan Pasar menghadirkan beragam pilihan kuliner di setiap lokasi. Di Pasar Klojen, terdapat sebanyak 49 stan kuliner yang menawarkan berbagai macam hidangan. Sementara itu, Pasar Oro-Oro Dowo menghadirkan 48 stan kuliner, disusul Pasar Tawangmangu dengan 9 stan, dan Pasar Sawojajar dengan 7 stan.
Menurut Akbar, salah satu penjual di stan Pasar Klojen, sebelum festival, aktivitas jual beli tetap berjalan lancar. Ia menyebut, dalam hari biasa bisa melayani sekitar 100 orang, dan selama festival bertambah sekitar 10 orang per hari karena makin banyak yang mengetahui adanya acara ini.

Keunggulan QRIS
Akbar juga mengapresiasi penerapan QRIS dalam transaksi jual beli. Menurutnya, penggunaan QRIS membuat transaksi menjadi lebih cepat, mudah, dan simpel.
“Biasanya kalau cash itu kita harus siapin kembalian, kadang kurang, jadi ribet. Kalau pakai QRIS, langsung pas dan selesai. Setelah bayar, pelanggan tinggal dapat nomor antrian,” jelasnya.
Meski begitu, Akbar mengakui adanya kekhawatiran terkait potensi penipuan melalui QRIS palsu. Untuk mengantisipasinya, penjual menggunakan alat elektronik yang memberikan notifikasi suara saat transaksi berhasil, serta memantau langsung melalui aplikasi di ponsel.
“Kita punya alat elektronik yang bisa ada bunyi. Jadi kalau transaksi masuk, mesinnya bunyi, HP-nya juga bunyi. Jadi kita bisa lihat transaksi itu masuk atau tidak,” tambah Akbar.
Festival ini mendapat antusiasme besar dari warga Kota Malang. Selain menjadi ajang menikmati jajanan tradisional, penerapan QRIS dalam festival ini diharapkan dapat semakin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transaksi non-tunai yang praktis dan aman.