PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT SELAMA RAMADAN

SIARINDOMEDIA.COM – Ramadan membawa perubahan signifikan dalam pola konsumsi dan kebiasaan masyarakat. Bulan penuh berkah ini tidak hanya mengubah jadwal makan, tetapi juga memengaruhi tren belanja dan hiburan.

Dari meningkatnya pembelian bahan makanan hingga lonjakan transaksi di e-commerce, Ramadan menjadi momentum pergerakan ekonomi yang baik.

Salah satu perubahan paling mencolok selama Ramadan adalah meningkatnya konsumsi makanan dan minuman. Banyak keluarga menghidangkan menu berbuka yang lebih variatif dibandingkan hari biasa.

Link Banner

Pasar takjil yang menjual berbagai jenis makanan manis dan gorengan juga menjadi magnet bagi masyarakat.

Namun, dalam Islam, penting bagi umat Muslim untuk tetap mengedepankan sikap bijak dan tidak berlebihan dalam berbelanja serta mengonsumsi makanan. Islam juga mengajarkan keseimbangan dalam makan dan minum.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.” (HR. Tirmidzi No. 2380) dikutip dari uinkjt.ac.id.

Hadis ini mengingatkan umat Muslim agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan saat berbuka maupun sahur.

KONDISI PASAR. Pasar adalah denyut nadi kehidupan sehari-hari. Foto: Ubud market/Pinterest

Meningkatnya Kebutuhan Lebaran

Selain makanan, Ramadan juga menjadi momen meningkatnya aktivitas belanja, terutama untuk kebutuhan lebaran seperti pakaian, perlengkapan ibadah, hingga hadiah untuk sanak saudara. Peningkatan ini terlihat dari meningkatnya transaksi di pusat perbelanjaan serta e-commerce.

Meskipun belanja adalah hal yang wajar, Islam mengingatkan agar tidak berlaku boros.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’: 27) dikutip dari QURAN.NU.OR.ID.

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengelola keuangan dengan bijak dan lebih memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan.

Ramadan juga membawa perubahan dalam pola hiburan masyarakat. Tayangan televisi bertema Ramadan, kajian agama, serta meningkatnya penggunaan media sosial untuk berbagi konten seputar ibadah menjadi tren selama bulan suci ini. Banyak orang yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan beribadah, seperti tadarus Al-Qur’an dan salat Tarawih.

Dalam perspektif Islam, hiburan yang bermanfaat dan tidak melalaikan ibadah diperbolehkan. Namun, umat Muslim dianjurkan untuk mengutamakan ibadah dan tidak berlebihan dalam menghabiskan waktu untuk hiburan yang kurang bernilai spiritual.

Ramadan membawa banyak perubahan. Meskipun ada peningkatan dalam belanja dan konsumsi makanan, Islam mengajarkan keseimbangan dan tidak berlebihan dalam segala hal. Dengan menerapkan prinsip kesederhanaan, umat Muslim dapat menjalani Ramadan dengan penuh berkah tanpa terjebak perilaku konsumtif yang berlebihan.

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *