SIARINDOMEDIA.COM – Penjabat (PJ) Walikota Iwan Kurniawan melakukan kunjungan ke SDN Ketawanggede pada Jumat (14/02/2025), dalam rangka serah terima rehabilitasi sekolah.
Sebelumnya, Iwan Kurniawan telah beberapa kali mengunjungi SDN Ketawanggede. Ia mengecek kondisi sekolah dan mengidentifikasi ruang yang perlu direhabilitasi.
Pada kunjungan kedua, ia mengawasi langsung pekerja yang membongkar bangunan untuk direnovasi. Selanjutnya, pada kunjungan ketiga, ia meninjau perkembangan rehabilitasi sebelum akhirnya melakukan serah terima pada kunjungan keempat.Kunjungan kali ini merupakan yang keempat, yang bertujuan untuk serah terima hasil rehabilitasi.
Percepatan Pembangunan dan Pemanfaatan Ruang Kelas
Dalam rehabilitasi ini, pemerintah memperbaiki total delapan ruang, yang terdiri dari tujuh ruang kelas dan sebuah mushola.Iwan Kurniawan bersama Suwarjana, Kepala Dinas Pendidikan, mengecek langsung kondisi kelas dan mushola setelah menyelesaikan renovasi. Mereka menutup kegiatan dengan acara potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas selesainya rehabilitasi.

Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa pemerintah telah merehabilitasi SDN Ketawanggede dalam dua bulan dan menyelesaikannya dengan cepat. Kini, siswa SD sudah menggunakan ruang kelas yang telah direnovasi.
“Ini wujud komitmen kita semua yang tentunya bisa menjadi lesson learn atau pembelajaran bagi kita semua,” ujar Iwan.
Kegiatan rehabilitasi SDN Ketawanggede mendapatkan anggaran kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah kota sebesar Rp 611 juta.
Rencana Renovasi Sekolah Lain di Kota Malang
Kegiatan rehabilitasi SDN Ketawanggede melibatkan kolaborasi antara pelaku usaha dan Pemerintah Kota Malang, dengan total anggaran sebesar Rp 611 juta. Tahun ini, Dinas Pendidikan memprioritaskan renovasi sebanyak 51 sekolah dengan alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp 5 miliar.
Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menekankan pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam pembangunan kota, khususnya di sektor pendidikan.
“Kalau komunikasi, kolaborasi, dan sinergi kita, pemerintah Kota Malang bersama para pelaku usaha lainnya, yang kita ajak, kita duduk bareng, kita sampaikan bahwa perlu ada kehadiran para pelaku usaha untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Malang. Khususnya di sekolah.” ujar Iwan.
Saat ini, terdapat sekitar 2.000 pelaku usaha yang terdata di Kota Malang. Namun, pemerintah baru mengajak 150 pelaku usaha untuk berdiskusi, dan mereka telah memberikan respons positif. Ke depannya, pemerintah masih perlu mengajak lebih banyak pelaku usaha untuk berkolaborasi demi kemajuan kota.
Iwan juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan APBD untuk pembangunan, tetapi juga memperkuatnya melalui kerja sama dengan pelaku usaha yang berkomitmen memajukan Kota Malang.