SAHABAT SAM ANAS TOTALITAS MENANGKAN PASLON ABADI

SIARINDOMEDIA.COM – Konsolidasi pemenangan Pilkada terus dilakukan Sahabat Sam Anas untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Abah Anton–Dimyati Ayatulloh (ABADI). Terbaru, konsolidasi dilakukan bersama seluruh Koordinator RW dari 11 Kelurahan se Kecamatan Sukun yang terkoneksi dengan tim di tiap TPS.

Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang, M. Anas Muttaqin mengaku optimis di Dapilnya yakni Dapil Sukun bisa menjadi lumbung suara bagi Paslon ABADI. Apalagi pada Pileg lalu, dirinya berhasil memperoleh suara terbanyak se Kota Malang dengan 7.636 suara.

“Berdasarkan survei terakhir, salah satu kecamatan yang tertinggi suara ABADI adalah di Kecamatan Sukun. Ini harus kita pertahankan dan harus kita tambah,” ucapnya di Hall Grand Palace Hotel. Selasa, (19/11/24).

Link Banner

Dia menambahkan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sukun itu ada sekitar 150 ribu potensi suara. Jika tingkat kehadiran sekitar 70-80 persen. Jadi sekitar 120 ribu yang akan hadir di TPS.

“Jadi target kita sekitar 75 ribu suara harus ke ABADI. Itu kondisi yang harus kita laksanakan,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Kota Malang ini.

Lebih lanjut disampaikan Sam Anas, di Pilkada kali ini masyarakat menghadapi dua momentum yang bersamaan, yakni Pilwali dan Pilgub Jatim. Dimana di Pilgub Jatim, PKB mengusung pasangan Luluk dan Lukman (Luman) nomer urut 1.

“Ini adalah satu paket. Kalau kita berkampanye ABADI, maka otomatis kewajiban kita adalah mensosialisasikan Luman,” ungkapnya.

Sehingga ketika kondisi kepemimpinan berjenjang itu linier, artinya, Gubernur dipimpin oleh Gubernur dari PKB, Wali Kota dipimpin Wali Kota dari PKB dan anggota DPRD nya juga dari PKB. Maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan untuk perjuangan dan kemasyarakatan.

“Itulah pentingnya kita memiliki pemimpin dari PKB,” tandasnya.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatulloh yang hadir dalam konsolidasi tersebut mengaku yakin bahwa mesin-mesin partai ini tetap berjalan untuk memenangkan Paslon ABADI.

Menurutnya, dengan dukungan koalisi partai yang ramping karena didukung 4 partai yakni PKB, Demokrat, PAN dan Partai Umat. Maka tim bisa lebih lincah untuk berkoordinasi.

“Sehingga akhirnya masyarakat tau bahwa ini bukan hanya urusan bendera partai, tapi mencari sosok pemimpin untuk memimpin Kota Malang,” pungkasnya.

Hadir dalam konsolidasi  KH Ahmad Ali Maksum tokoh NU Sukun mengatakan warga NU harus tegak lurus mencari calon-calon yang benar NU-nya.

‘Kalau dalam rangka mencari Calon Wali Kota dan Calon Gubernur maka kita harus memilih orang-orang yang ketika menjabat tujuannya bukan untuk mencari pekerjaan tetapi semata untuk berkhitmat,” katanya.

Lebih lanjut ketua MWC NU Sukun ini menyerukan “carilah calon Wali Kota  dan calon Gubernur yang ketika menjabat itu betul-betul peduli terhadap kaum duafa dan fakir miskin serta anak yatim piatu”.

“Kalau kita mencari seperti ini, maka untuk Wali Kota ini yang pas adalah pasangan ABADI.

Karena jelas NU nya. Abah H Anton itu jelas NU-nya, Abah Dimyati jelas NU-nya,” tegasnya.

Kita tahu di Kota Malang itu yang loman dan peduli fakir miskin sampai sekian tahun itu Abah Anton membuktikan.

“Jadi jangan ragu pilih no 3 bahwa ABADI harus menang,” tukasnya mengakhiri.

Calon Wakil Walikota Malang Dimyati, yang di usung partai PKB, PAN, Demokrat dan didukung Partai Umat menyebut sangat senang melihat antusias dari sahabat Sam Anas Sukun.

Dia melihat langsung bahwa mesin Partai benar benar jalan.

“Itu terbukti mengacu kepada perolehan suara Sam Anas di Pileg kemarin Dapil Sukun jumlahnya fantastis berhasil memperoleh suara terbanyak se Kota Malang dengan 7.636 suara. Dan target pemenangan di sukun telah terbukti dengan hasil survei ABADI di Sukun Hasil Surveinya terbanyak diantara Paslon lainnya,” ungkap Calon Wakil Walikota asli AREMA Onosogrem ini.

Pada kesempatan ini Dimyati kembali mengingatkan hati hati dengan politik hitam dan politik uang termasuk gratifikasi yang sudah dilakukan oleh salah satu paslon yang gembar gembor akan menciptakan pemerintahan yang bebas korupsi namun apa yang dilakukan malah mencerminkan sebagai calon pemimpin yang korup. Terbukti  selalu melanggar aturan dengan menggelontor sembako, Wali limo dan masih banyak bentuk bentuk gratifikasi untuk meraih simpati masyarakat.

” Masyarakat gak bodoh sudah cerdas banyak yang mengaku mendapatkan itu semua namun mereka tetap akan istiqomah tak bisa digoyang. Masak lima tahun hanya di ganti sembako atau uang 100 ribu saja,” katanya. (Siarindomedia)

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *