SIARINDOMEDIA.COM – Universitas Darussalam Gontor Fakultas Ushuluddin melakukan kunjungan studi akademik ke Griya Tahfidz Balita (Gritaba) YDSF Malang, yang berlokasi di Masjid Jenderal Ahmad Yani. Sebanyak 36 mahasiswa dan 2 dosen pembimbing mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari upaya akademik untuk memahami metode pembelajaran hafalan Al-Qur’an pada usia dini.
Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dari santri Gritaba Level 3B, yang melantunkan Surat Ali Imran ayat 1-9 dengan penuh penghayatan.
Pembukaan ini dihadiri perwakilan YDSF Cabang Malang serta Ketua Pengurus Masjid Jenderal Ahmad Yani, yang turut memberikan dukungan dan apresiasi atas inisiatif kegiatan kolaboratif ini.
Dalam sesi tanya jawab, para mahasiswa tampak antusias dalam menggali lebih dalam mengenai metode yang diterapkan di Gritaba. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah tantangan dalam membimbing anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an di tengah era digital yang penuh dengan godaan gadget.
Tim Gritaba menjelaskan bahwa keberhasilan program hafalan Al-Qur’an pada anak usia dini tidak lepas dari peran aktif orang tua dalam mendampingi santri di rumah serta keterlibatan sekolah dalam memberikan dukungan adab dan akhlak.
Sejak berdirinya pada 2017, Griya Tahfidz Balita YDSF telah memfokuskan programnya pada hafalan Al-Qur’an yang disertai dengan pendidikan adab. Dengan demikian, para santri tidak hanya mampu menghafal di usia dini tetapi juga memahami nilai-nilai etika Islami.
Alhamdulillah, selama kurun waktu 2017-2024, Gritaba berhasil mencetak lulusan terbaik yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SD dengan dasar bacaan Al-Qur’an yang kuat.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa Universitas Darussalam Gontor dalam mendalami strategi pendidikan berbasis Al-Qur’an yang efektif dan holistik, sekaligus memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan tinggi dan institusi pendidikan tahfidz di masyarakat. (*)