SIARINDOMEDIA.COM – Dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang,badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengingatkan pentingnya pelaksanaan pemilu yang damai dan bebas dari hoax.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu hoax telah menjadi tantangan besar dalam proses demokrasi di Indonesia, terutama menjelang pemilihan umum. Oleh karena itu, Bawaslu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan transparan bagi pemilih.
Bawaslu meluncurkan kampanye nasional dengan tema “Pilkada Damai Tanpa Hoax” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari berita palsu.
Melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi di media sosial, Bawaslu berusaha menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda yang merupakan pengguna aktif media sosial.
Dampak hoax pada Pilkada 2024, seperti menyebar kebencian, merusak demokrasi, mengancam keamanan, dan membuat Pilkada menjadi tidak kondusif.
Selain kampanye, Bawaslu menyadari peran penting media dalam menyebarkan informasi yang akurat. Oleh karena itu, Bawaslu menggandeng berbagai media massa dan platform digital untuk memastikan penyampaian informasi yang benar dan valid.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran berita palsu dan mendukung penciptaan narasi positif menjelang Pilkada.
Bawaslu juga meningkatkan pengawasan terhadap potensi pelanggaran pemilu, termasuk penyebaran hoax. Tim pengawas Bawaslu akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak tegas pelanggar yang menyebarkan informasi palsu dengan tujuan menyesatkan publik.
Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu.
Melalui berbagai upaya ini, Bawaslu berharap Pilkada tahun ini dapat berjalan dengan lancar, bersih, dan transparan.
Masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam menciptakan suasana yang kondusif dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi.
