MEMBENTUK KECERDASAN YANG DISERTAI KARAKTER POSITIF

SIARINDOMEDIA.COMBeberapa tahun sudah cukup untuk membudayakan kecerdasan orang. Butuh berabad-abad untuk membudayakan karakternya.(Gustave le Bon)

ADAPTASI, Orang yang cerdas akan dipuji orang lain dan di hormati orang lain. Tetapi cerdas belum tentu mendapatkan (penghormatan) semua orang itu jika memiliki karakter yang buruk.

Link Banner

Mendapatkan kecerdasan merupakan hal yang tidak mustahil untuk dijangkau jika mau rajin belajar dan berlatih. Namun karakter yang baik sangat sulit untuk didapatkan. Membentuk sebuah karakter memerlukan keniatan untuk membiasakan diri mengubah perilaku sehingga menjadi sebuah karakter.

PARTISIPASI, Orang yang berkarakter akan lebih disenangi orang banyak dibandingkan orang yang hanya memiliki kecerdasan.

Cerdas dapat diperoleh dengan menempuh pendidikan, membaca buku dan hal lainnya. Namun karakter hanya bisa diperoleh dari sendiri dan memerlukan waktu yang lama untuk memperolehnya.

Link Banner

Ada beberapa hal yang mampu membentuk sebuah karakter seperti pola asuh dari orang tua, ataupun lingkungan hidupnya.

INSPIRASI, Beberapa tahun sudah cukup untuk membudayakan kecerdasan orang. Butuh berabad-abad untuk membudayakan karakternya ini adalah perkataan dari Gustave Le Bon.

Menurutnya karakter lebih sulit didapat daripada kecerdasan. Bahkan beliau mengatakan membutuhkan berabad-abad untuk membudayakan karakter. Membuat orang lain memiliki karakter yang baik dan benar memang susah dibentuk dibandingkan membuat orang lain menjadi cerdas.

Kukuh Unikama
Engelbertus Kukuh Widijatmoko,SH., M. Pd. Foto: Ist

Jika membuat orang lain cerdas cukup mengajarkan pengetahuan secara rutin, namun membentuk karakter harus dengan mengawasi perilaku sehari-hari dan menjadikannya kebiasaan.

KESIMPULAN. Cerdas memang hal yang diidamkan semua orang. Namun ternyata lebih susah membudayakan sebuah karakter daripada membuat seseorang menjadi cerdas. Karena karakter juga harus memiliki dorongan dari diri sendiri untuk mau mengubah sikap yang harus dijadikan kebiasaan agar menjadi sebuah karakter.

Artikel merupakan sumbangan tulisan dari Engelbertus Kukuh Widijatmoko,SH., M. Pd

* Penulis merupakan Sosiopreneur dan Dosen Prodi PPKn Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama)

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *