SIARINDOMEDIA.COM – Selama ini diketahui rentenir atau dikenal dengan ‘bank titil’ kerap seliweran di kampung-kampung Kota Malang, bahkan keberadaannya pun dinilai dibutuhkan masyarakat.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, dari sejumlah Focus Group Disscusion (FGD) ditemukan bahwa ‘bank titil’ mampu membangun kepercayaan di tengah masyarakat.
“Dari hasil FGD, kami mencermati perilaku masyarakat dengan ‘bank titil’ itu sudah terjadi chemistry. Sudah ada kepercayaan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kasmuri juga menyebut, adanya ‘bank titil’ dalam mencari nasabah memiliki keunggulan yakni kemudahan dalam mendapatkan akses pinjaman dibandingkan dengan bank konvensional.
“Bank titil itu kapan saja dibutuhkan dia selalu ada,” jelasnya.
Dengan demikian, guna mengatasi praktik-praktik dari ‘bank titil’ ini OJK Malang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan meluncurkan program OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir).
“Program OJIR kini telah menjangkau sebanyak 201 debitur dengan nilai penyaluran sebesar Rp 1,02 miliar,” ujarnya.
Kasmuri juga mengatakan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi berkaitan dengan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat agar dapat bijak dalam berinvestasi.
“Berdasarkan data hingga akhir Mei 2023 OJK Malang telah melaksanakan 28 kegiatan edukasi dan sosialisasi dengan total peserta mencapai 10.574 orang,” tandasnya.