JIHAN PRASHANTI, ATLET CANTIK UMM SUKSES BERPRESTASI DI KOMPETISI KARATE INTERNASIONAL

SIARINDOMEDIA.COM – Kabar gembira kembali menghampiri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Jihan Prashanti, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM berhasil membawa pulang piala juara 3 Kategori Kumite perorangan 61 Kg Kejuaraan Karate Internasional. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh FORKI yang berlokasi di GOR Among Raga, Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Jihan mengungkapkan bahwa dia telah menyiapkan perlombaan ini selama beberapa bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bukan hanya pada aspek fisik, tapi juga mental dengan latihan tanding bersama teman-temannya. Dia bahkan menambah porsi latihannya, dari yang hanya tiga kali menjadi lima kali dalam seminggu.

“Saya latihan di malam hari setelah selesai jam kuliah. Awalnya, saya cukup keteteran karena tugas semester akhir lumayan menumpuk. Apalagi prioritas utama saya adalah kuliah,” ungkap Jihan.

Alhamdulillah, meski bersusah payah, akhirnya Jihan bisa menyeimbangkan keduanya dengan baik. Selain itu, dia juga harus menurunkan berat badannya sampai lima kilogram agar bisa masuk dalam ketegori yang sesuai.

Jihan menerapkan diet frutarian yang hanya memakan buah dibarengi dengan latihan fisik. Meski sempat turun, Jihan sempat merasa khawatir karena beberapa hari sebelum kompetisi karena berat badannya naik.

“Saya hanya makan buah pisang saja dan berolahraga lebih banyak. Alhamdulillah bisa kembali ke berat ideal dan lolos saat penimbangan,” katanya.

Adapun ketertarikannya akan karate berawal dari kekagumannya pada salah satu atlet asal Bali, Cokorda Istri Agung Sanistyarani.

Jihan mengaku bahwa sosok Cokroda bahkan menjadi kiblatnya untuk menapaki langkah menjadi atlet. Maka dari itu, dia berlatih keras untnuk memenangkan berbagai kejuaraan.

Menurutnya, juara tiga yang diraihnya memang membanggakan, tapi bukan berarti dia sudah puas. Ada banyak kompetisi yang harus ia taklukkan.

Gadis asal Bali ini sebelum mengakhir perbincangan berpesan, untuk tidak hanya berhenti pada mimpi. Tapi harus mampu mengambil langkah untuk meraihnya. Kendati banyak rintangan dan halangan, namun semua akan terbayar lunas tatkala berhasil mencapainya.

“Jangan melewatkan kesempatan emas. Gunakan sebaik mungkin meski ada banyak yang meragukanmu,” pungkasnya.

Author

  • Kuli tinta yang gemar rebahan sekaligus doyan makan. Namun terobsesi pengen jadi manusia yang manfaat dunia akherat.

    Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *