SIARINDOMEDIA.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis FEB Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menyelenggarakan program Sambang Pesantren Probolinggo-Situbondo. Acara yang secara rutin dilaksanakan dalam agenda tahunan program Wisata Berbasis Publikasi ini patut disyukuri terlaksana dengan baik.
Kunjungan pertama dilakukan di MA Nurul Hidayah Paiton dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan, Pengasuh dan Kepala sekolah MA Nurul Hidayah Paiton dan segenap pimpinan FEB Unisma.
Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi menyatakan bahwa setiap kunjungan yang dilaksanakan oleh FEB Unisma selalu memiliki misi dan semangat yang sama. Yaitu meningkatkan tali silaturahmi, saling berkolaborasi dalam mendukung kemajuan antar lembaga yang kemudian tertuang dalam bentuk penandatanganan MoU, dan publikasi.
“Terutama mengenai penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang,” ungkap Dekan yang dikenal inovatif ini.
FEB Unisma memang mempunyai kesamaan misi dalam mengembangkan potensi pendidikan bagi warga Nahdliyin. Maka dari itu Fakultas ini berkepentingan untuk menjalankan kerjasama bidang Tridharma Perguruan Tinggi dengan lembaga pendidikan dan pesantren dibawah naungan Nahdlatul Ulama.
Tujuannya mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia baik guru maupun siswa sesuai dengan bidang serta melakukan kerjasama yang saling menguntungkan guna meningkatkan kapasitas lembaga.
Menurutnya santri sebagai garda terdepan pondok pesantren harus menjadi SDM yang mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia juga menyampaikan, santri di era saat ini mestinya tidak hanya mencukupkan diri untuk mendalami ilmu agama.
“Tanpa menafikan hal tersebut, para santri juga harus mulai merambah bidang keilmuan lainnya guna menebar kemanfaatan dan kemaslahatan di berbagai sektor,“ tutur Diana.
Kemunculan santri berperan penting dalam menciptakan Generasi Emas, mereka tidak saja ahli di bidang keagamaan, namun juga bidang pengetahuan umum lainnya.
Saat ini para santri adalah aset bangsa masa depan. Terlebih pada 2045 nanti, negara ini memiliki cita-cita Indonesia Emas. Maka, hal tersebut harus disambut baik oleh pesantren, lembaga pendidikan yang menjadi tempat santri menggantungkan masa depannya.
Lebih lanjut Diana menegaskan bahwa bonus demografi yang diperkirakan juga bakal mengalami puncaknya harus disikapi serius oleh pesantren. Apalagi era saat ini semuanya serba digital.
Santri pun harus dapat mengisi era tersebut, tidak saja sebagai konsumen, tetapi harus tampil juga sebagai produsen. Tentu saja hasilnya diperuntukkan bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Sementara itu Kepala Sekolah sekaligus Pimpinan MA Nurul Hidayah Paiton , Ustadzah Umi Aizzati. M.Pd mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan rombongan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.
Menurutnya Unisma Malang merupakan perguruan tinggi Islam yang dijadikan rujukan bagi perguruan tinggi di lingkungan NU. Dia berharap dengan ditandatanganinya MoU antara kedua lembaga ini, dapat meningkatkan transfer quality of knowledge dari FEB Unisma agar keinginan bersama untuk menjadi lebih maju dapat terwujud.
Dengan memberikan motivasi kepada para siswa, lanjutnya, agar menjadi sumber daya unggul untuk generasi emas. Menurutnya SDM yang unggul harus memiliki free will dari segala hal, memberi ruang untuk berkreasi dan berkembang sebagus mungkin.
“Apabila kita menginginkan SDM yang unggul maka kita harus memperkuat fondasi dasar berupa pengetahuan dan skill,” ucapnya.
Untuk itu FEB Unisma hadir untuk memberikan dukungan penuh bagi para talenta muda agar menjadi generasi yang lebih baik di masa mendatang.
Diana menyampaikan, FEB Unisma Malang memiliki sumberdaya manusia kompeten yang berdaya saing Internasional dan telah menjalin dengan beberapa perguruan tinggi di dunia dan fasilitas sarana laboratorium yang sangat memadai. Seperti studio digital marketing, lab manajemen dan IT, Galeri Investasi, laboratorium Akuntansi Computerized dan lain sebagainya.