SIARINDOMEDIA.COM – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Malang bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia mengadakan tiga program unggulan khusus para santri pondok pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama se-Kota Malang. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Halimy Zuhdi selaku ketua RMI Kota Malang dalam agenda Halalbihalal di ruang bioskop 2 lantai 5 Gedung Malang Creative Center, Minggu (14/5/2023).
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Malang bekerja sama dengan @bankbsi_id mengadakan tiga program unggulan khusus para santri pondok pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama se-Kota Malang. pic.twitter.com/RRlC0wwI8i
— Siarindo Media (@SiarIndoMedia) May 17, 2023
“Dengan beberapa program yang insyaallah kita programkan dan kita akan realisasikan di antaranya adalah wakaf turats,” ucap Halimy.
“Yang banyak itu wakaf Quran. Kalau Quran insyallah di masjid itu sudah banyak yang ndak baca. Saking banyaknya Quran,” imbuhnya.
Bagi Halimy, pentingnya wakaf turats agar bisa meremajakan kitab-kitab kuning yang sudah sudah dan tidak layak dibaca sehingga para santri dapat membacanya dengan nyaman.
“Maka nanti ada program untuk wakaf (turats) yang difasilitasi oleh BSI,” kata pengasuh Ponpes Darun Nun ini.
Selain wakaf turats, program kedua adalah kartu santri BSI yang mana kartu ini nantinya menjadi panduan para santri untuk membayar zakat, pengingat waktu salat dan sejenisnya.
“Nanti seluruh pesantren (di bawah naungan RMI) di Kota Malang punya kartu santri plus ada BSI-nya. Kita usahakan” ujar Halimy.
Kemudian program yang ketiga adalah santri umroh. Program ini adalah untuk memfasilitasi para santri yang ingin menunaikan ibadah haji maupun umrah dari program menabung secara terstruktur.
Lebih jauh lagi, selain ketiga program di atas. RMI Kota Malang juga telah membuat sebuah gebrakan di antaranya adalah ensiklopedia pesantren dan website RMI Kota Malang. Untuk ensiklopedia ini, digunakan untuk menghimpun daftar nama-nama seluruh pondok se-Kota Malang yang berada di bawah naungan RMI Kota Malang.
“Ada beberapa gebrakan insyallah yang mana RMI Kota Malang sudah sampaikan ke RMI PBNU yang pertama adalah pembuatan ensiklopedi pesantren. Dan ini yang memulai baru Kota Malang,” papar Halimy.
“Ensiklopedia ini insyallah yang pertama untuk menjadi buku. Dan nanti buku ini kita berikan ke PBNU agar menjadi percontohan RMI di seluruh Indonesia,” sambung dosen Bahasa dan Sastra (BSA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Selain itu, ensiklopedia ini juga berfungsi sebagai refrensi warga Nahdliyin untuk mencari pondok pesantren dari para Kiai yang bersanad.
Sementara untuk website RMI Kota Malang, rencananya digunakan untuk para santri yang basisnya mahasiswa dalam hal keilmuan literasi digital dan jurnalistik.
