SIARINDOMEDIA.COM – Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PC RMI) Kota Malang menggelar halalbihalal dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) degan Bank Syariah Indonesia (BSI) di ruang bioskop 2 lantai 5 Gedung Malang Creative Center (MCC), Minggu (14/5/2023).
Agenda ini dihadiri langsung oleh KH Achmad Shamton selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, KH Anwar Sadullah sebagai perwakilan PCNU Kota Malang, Rony Irawan selaku Deputi Islamic Ecosystem Bank Syariah Indonesia (BSI) Region 8 Surabaya, KH Halimy Zuhdy selaku Ketua PC RMI Kota Malang dan beberapa perwakilan pondok pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang.
Halalbihalal ini bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi antar pondok pesantren NU di Kota Malang sekaligus mensosialisasikan beberapa program yang akan dilaksanakan oleh PC RMI Kota Malang.
KH Achmad Shamton selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa peran RMI dalam menjalin jaringan antar pondok pesantren harus terus diperkuat, khusus antar pondok-pondok mahasiswa yang ada di Malang.
“RMI ini harus bisa memperkuat jaringan pondok-pondok mahasiswa agar bisa memudahkan para mahasiswa untuk mencari pesantren,” kata Shamton.
“Misalnya, ada mahasiswa di Malang terus melanjutkan studi ke Jakarta tapi tetap ingin mondok. Di sini RMI harus merekomendasikan pondok-pondok yang ada di bawah naungan RMI,” imbuhnya.
Selain diisi sambutan-sambutan dan penandatanganan MoU dengan BSI, agenda di gedung MCC ini juga diisi dengan workshop keuangan pesantren, sosialisasi rekening pesantren dan kartu santri oleh BSI Jatim, penyerahan rekening pondok pesantren NU se-Kota Malang, tabungan haji-umrah untuk santri serta Focus Group Discussion Ponpes NU se-Kota Malang.
Lebih jauh lagi, KH Halimy Zuhdy selaku ketua PC RMI Kota Malang memaparkan bahwa ke depannya ikatan pondok pesantren di bawah naungan NU ini akan mengadakan Expo Pesantren di kampus-kampus Kota Malang dan bekerjasama dengan salah satu media online terkait kebutuhan jurnalistik para santri.