TINGKATKAN KEMAMPUAN BACA QUR’AN, PONPES SABILURROSYAD III ADAKAN RUTINAN TAHSIN AL-QUR’AN DUA KALI SEMINGGU

SIARINDOMEDIA.COM – Santri Sabilurrosyad III Malang mengikuti tahsin Al-Qur’an di Ponpes yang berada di Betek, Klojen, Kota Malang, pada Jum’at (2/2/2023). Kegiatan tahsin yang biasanya diadakan seminggu sekali, kini menjadi dua kali dalam seminggu, yaitu malam Jum’at dan malam Sabtu, untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca Al-Qur’an.

Kegiatan tahsin Al-Qur’an dilaksanakan di aula Ponpes Sabilurrosyad III Malang. Pada minggu ini kegiatan tahsin hanya diikuti 33 santri lantaran banyak yang izin pulang.

Tahsin santri Sabilurrosyad di minggu ini dilaksanakan dengan tes membaca keseluruhan Surat Al-Fatihah setelah minggu sebelumnya belajar makhraj per-ayat. Sistem tahsin di mulai dengan doa bersama, santri maju ke hadapan pentashih untuk diteliti bacaannya dan ditutup dengan doa bersama.

Salah satu pentashih Al-Qur’an, Kiki Safitri mengatakan, diadakannya tahsin ini sangat penting karena bertujuan agar para santri memiliki bacaan yang baik.

“Tahsin Al-Qur’an ini penting, karena termasuk pondasi awal membaca Al-Qur’an dengan baik,” tutur Kiki Safitri.

“Al-Qur’an kan terdiri dari beberapa huruf. Nah pahalanya itu dihitung per-huruf, bukan per-ayat. Jadi ketika membaca ‘Bismillahirrohmanirrohim’ poin pahala yang kita dapatkan itu bukan satu atau 10, tapi 10 di kalikan banyaknya huruf dalam ucapan Bismillahirrohmanirrohim itu tadi,” paparnya.

Zula dan Kiki
(Dua pentashih, Zula (kiri) dan Kiki (kanan) sedang memimpin do’a sebagai penutup kegiatan tahsin. Foto: Dina Surya Mega)

Kiki Safitri menjelaskan bahwa tahsin adalah salah satu ikhtiyar kita untuk memperbaiki bacaan yang sangat krusial, contohnya Surat Al-Fatihah. Dimana Surat Al-Fatihah adalah surat yang sangat penting karena kalau kita sudah bisa membaca Surat Al-Fatihah dengan benar Insya Allah untuk mempelajari Surat Al-Qur’an yang lain juga mudah.

“Selain itu, Surat Al-Fatihah juga sangat mempengaruhi rukun qouliyahnya sholat (rukun yang berupa ucapan), dimana yang namanya rukun itu wajib dipenuhi. Karena termauk rukun, maka ketika kita melafalkannya harus benar biar dapat full point. Biar ibadah kita itu nilainya bagus, demikian pula rukun-rukun qouliyah yang lain,” tambahnya.

Kiki Safitri menuturkan, tahsin juga merupakan pondasi awal kita untuk peka terhadap huruf-huruf hijaiyah yang ada dalam Al-Qur’an.

“Nanti kalo kita semakin memperbaiki bacaan dan semakin bisa, lama kelamaan kita akan peka dengan bacaan Al-Qur’an terkait benar tidaknya. Bagaimana makhrajnya, baik makhraj kita sendiri maupun makhraj orang lain. Nah, yang kita pelajari dalam kegiatan tahsin ini selain makhraj (tempat keluarnya huruf), juga sifat dan hukum bacaan dalam Al-Qur’an,” imbuhnya.

“Biasanya kan diadakan dua kali dalam sebulan, minggu kedua sama minggu ke empat, karena minggu pertama sama minggu ketiga itu diisi muhadhoroh. Jadi kalau cuma diadakan dua kali dalam satu bulan itu eman, padahal ketemu ustaz tiap minggu. Nah, maka dari itu supaya bacaan Mbak-Mbak lebih mantab dan bagus ketika tes dengan ustaz maka diadakanlah tahsin dua kali seminggu, yang awalnya cuma malam sabtu sekarang di tambahi hari kamis (malam jum’at)” tuturnya.

“Kami berharap, dengan diadakannya kegiatan tahsin ini selain untuk mencari rida Allah juga untuk mencari rida Abah dan rida Asatid (para guru). Beliau menghendaki adanya tahsin secara internal atau sebaya, sebelum sama ustadznya. Bacaan santri harus dibenarkan dulu sama teman sebaya, biar ketika tes bacaan sama ustadz sudah bagus dan lebih mantab,” tutup Kiki.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *