SIARINDOMEDIA – Desa Wisata Adat Arjasa memiliki peran penting dalam melestarikan budaya-budaya di Jember, khususnya bagian utara.
Salah satu budaya yang menjadi ikon unik dari desa ini adalah Tari Ta’butaan.

Tari Ta’butaan merupakan salah satu budaya yang berasal dari Kabupaten Jember.
Eksistensi Tari Ta’butaan
Kata Ta’butaan ini sendiri berasal bahasa Madura yang berarti raksasa.
Biasanya tarian ini ditampilkan dalam ritual bersih desa yang dilakukan setelah musim panen.
Dalam melestarikan budaya-budaya ini tentu memerlukan partisipasi dari masyarakat bahkan generasi muda.
Tak jarang pula, Tari Ta’butaan ini ditampilkan pada acara hajatan, sunatan, dan lain-lain.
Selain itu, Desa Wisata Adat Arjasa juga mengadakan Festival Hyang Argopuro.
Festival ini menjadi agenda tahunan yang memiliki tujuan untuk mengenalkan budaya-budaya Jember kepada khalayak luas.
Dengan adanya festival ini, UMKM sekitar juga bisa memamerkan produknya, sehingga membantu UMKM berkembang.
Akan tetapi, dalam melestarikan tarian Ta’butaan yang merupakan bagian dari ritual yang dianggap sakral, diperlukan beberapa penyesuaian.
Salah satunya dari perlengkapan, musik hingga struktur penampilannya perlu disesuaikan dikarenakan pergeseran fungsi dari tarian tersebut.
Penyesuaian ini bertujuan agar budaya asli yang original akan tetap suci dan sacral.
Sedangkan tarian yang ditampilkan dalam berbagai acara ini bertujuan untuk menarik penonton bahkan menjadi sarana ekonomi kreatif.
Penampilan tarian ta’butaan maupun budaya-budaya lain yang diberikan sentuhan modern diharapkan bisa menciptakan suasana meriah, santai dan interaktif.
Penonton akan diajak untuk menikmati tarian tersebut sebagai hiburan, bukan sebagai ritual suci dan sacral.
Dibalik semangat melestarikan dan menyebarkan budaya di Jember, Desa Wisata Adat Arjasa juga memiliki tantangan.
“Kami disini memiliki tantangan dalam hal promosi terkait budaya,” Ujar Ketua Pokdarwis Desa Wisata Adat Arjasa, Bapak Sugianto.
Promosi budaya-budaya Jember. Desa Wisata Adat Arjasa telah bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Jember.
Sampai saat ini, masyarakat dari desa tersebut sudah memperkenalkan budaya ta’butaan di sekolah-sekolah yang ada di Jember.
Meskipun terkendala dalam hal promosi, masyarakat Desa Wisata Adat Arjasa tetap semangat demi mempertahankan budaya ta’butaan peninggalan nenek moyang.